Enggak perlu mendesak mereka untuk speak up kalau memang belum siap.
Lalu jangan sampai kita langsung mengaitkan kejadian yang dialami korban dengan emosi pribadi kita sendiri, ya!
Sebelum menghakimi siapapun, baik pelaku maupun korban, kita harus berpikir jernih dan menggunakan logika serta merangkum informasi dari berbagai sisi.
Tapi tentu saja, tetap jadikan korban sebagai prioritas dan pahami bahwa dalam kasus ini, korban bukan pihak yang salah.
Dengan membangun dan mengasah empati, kita pasti bisa mengurangi dan menghentikan budaya victim blaming, sehingga kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang meluas pun bisa terhindarkan.
Mari saling jaga, girls!
Baca Juga: Yuk Pelajari, Ini 19 Jenis Kekerasan Seksual yang Ada di UU TPKS
(*)
Source | : | The Atlantic,Harvard Law School HALT |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR