CewekBanget.ID - Di zaman sekarang, pengetahuan tentang kesehatan mental seharusnya bukan tabu lagi.
Kita perlu lebih mengenal dan memahami berbagai hal tentang kesehatan mental.
Termasuk di antaranya adalah memahami sejumlah gangguan kesehatan mental yang bisa melanda kita.
Belakangan ini, mungkin kita cukup sering mendengar istilah kecemasan dan OCD atau obsessive-compulsive disorder.
Bagi yang belum paham, mungkin kedua kondisi ini dianggap mirip karena sama-sama merupakan gangguan kesehatan mental dan membuat penderitanya kerap merasa gelisah dan cemas.
Tapi hati-hati, jangan mendiagnosa sendiri karena sesungguhnya gangguan kecemasan dan OCD adalah dua kondisi yang berbeda.
Generalised Anxiety Disorder (GAD)
Gangguan kecemasan dalam dunia medis dikenal sebagai generalised anxiety disorder (GAD).
Kecemasan sendiri normalnya adalah respon untuk menjaga keamanan diri kita, dengan memperingatkan kita pada potensi situasi berbahaya dan membantu menyelesaikan masalah.
Setiap orang mengalami kegelisahan di beberapa waktu; jika terkadang merasa gelisah, terutama terhadap suatu kejadian atau situasi yang menantang atau mengancam, maka itu adalah normal dan sangat umum.
Tapi kalau kegelisahan ini bikin kita sering merasa stres yang signifikan hingga menghambat aktivitas normal kita sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda anxiety disorder atau gangguan kecemasan.
Baca Juga: 8 Gejala Kalau Kita Punya Gangguan Kecemasan atau Anxiety Disorder
Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Girls, OCD bukan sekadar tentang seseorang yang enggak suka melihat lingkungannya berantakan sedikit, ya.
OCD dikarakteristikkan lewat kehadiran pemikiran obsesi atau kompulsif yang menyertai perasaan gelisah.
Pemikiran obsesif adalah pikiran berulang-ulang, dorongan atau imaji yang enggak bisa dihalau oleh kita; pikiran ini enggak diinginkan dan menyebabkan kegelisahan.
Sementara itu, perilaku kompulsif adalah perilaku repetitif atau aktivitas mental.
Makanya, sebagai contoh, orang yang mengalami OCD mungkin merasa harus mencuci tangan berkali-kali demi menghindari bakteri, bahkan meski ia belum benar-benar menyentuh benda apapun yang kira-kira kotor.
Aktivitas mental bisa juga melibatkan menghitung dan mengulang beberapa kata atau frase tertentu secara internal; seseorang dengan OCD merasa terdorong untuk berperilaku seperti ini agar mampu mengurangi kegelisahan atau pikiran obsesif.
Perbedaan
Orang yang menderita OCD justru menemukan sifat kompulsif mereka sebagai cara untuk mengurangi kegelisahan yang disebabkan oleh pikiran obsesif, kendati perilaku mereka akan menjadi berlebihan atau malah enggak ada hubungannya sama sekali dengan pikiran yang mereka cemaskan.
Banyak orang dengan OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif tersebut sebenarnya enggak masuk akal, tapi mereka enggak bisa menghentikan aksi mereka dan merasa bahwa mereka harus melakukan ini untuk berjaga-jaga jika suatu peristiwa terjadi.
Lain halnya dengan penderita OCD, orang dengan pikiran gelisah enggak punya ciri khas untuk terikat pada perilaku yang sifatnya tampak jadi ritual, hanya demi menghadapi ketakutan mereka.
Baca Juga: Aliando Syarief Mengaku OCD yang Dialami Karena Ada Tindak Kriminal Menimpanya
Gejala yang Bersinggungan
Kegelisahan sendiri bisa saling bertindihan, saat dialami oleh kedua kondisi gangguan kecemasan umum dan OCD.
Namun perbedaannya, pada OCD gejala itu merupakan kontributor terhadap kondisi yang dialami.
Sementara pada gangguan kecemasan umum, gejala itu merupakan dampak yang diakibatkannya.
Dalam banyak kasus, individu dengan OCD merasa terdorong untuk terikat dalam perilaku kompulsif dan cenderung enggak akan melakukan hal-hal yang memakan waktu seperti aksi menyiksa diri.
Perilaku kompulsif ini dilakukan dengan tujuan untuk mencoba kabur atau mengurangi kegelisahan ataupun kehadiran rasa obsesif.
Karena alasan ini pula, meminta seseorang dengan OCD untuk berhenti melakukan apa yang dilakukannya, enggak akan membantunya untuk sembuh atau membaik sama sekali.
Baca Juga: Karena Depresi, Kita Juga Bisa Kena 4 Gangguan Kesehatan Ini!
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR