Ini artinya bekerja dalam jam kerja panjang di intensitas tinggi. Hanya performa istimewa akan lolos passing grade," tulis Elon Musk dalam cuitannya.
Tuntutan itu diiringi dengan intensitas kerja yang enggak mudah.
Pegawai harus mengerahkan tenaga lebih besar dan melelahkan kalau mau mengikuti perintah Musk.
Akhirnya banyak pegawai Twitter enggak menyanggupi dan memutuskan resign dari perusahaan.
Sebanyak 42 persen dari 180 karyawan Twitter sudah memutuskan untuk hengkang, sepetti dilansir dsri Reutters.
Sisanya merasa ragu tapi masih bertahan.
Sementara itu hanya 7 persen karyawan yang bersedia kerja hardcore dengan Elon Musk.
Perbandingan enggak seimbang untuk sebuah perusahaan yang hanya akan diurus oleh kurang dari separuh karyawannya.
Hal ini yang akhirnya membuat publik bingung apakah Twitter bisa bertahan dan aplikasinya bisa terus digunakan?
Karyawan terbaik masih bertahan
Elon Musk memang kehilangan hampir separuh karyawan Twitter, namun dia tetap percaya diri.
Baca Juga: Fitur TikTok Now Untuk #GirlsIn5piration Jadi Makin Bisa Unjuk Kreativitas
Paduan Gaya Modern Neo Classic ala Nicholas Saputra di UNIQLO Spring/Summer 2025
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR