4. Eksfoliator alami
Sabun susu kambing mengandung senyawa yang dapat mengelupas kulit.
Asam alfa-hidroksi (AHA) digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit, seperti bekas luka, bintik-bintik penuaan, dan hiperpigmentasi, karena kemampuan alaminya untuk terkelupas.
Asam laktat, AHA alami yang ditemukan dalam sabun susu kambing, telah terbukti menghilangkan lapisan atas sel kulit mati dengan lembut, memungkinkan kulit lebih awet muda.
Terlebih lagi, asam laktat dikenal sebagai salah satu AHA paling lembut, menjadikannya pilihan yang cocok untuk mereka yang memiliki kulit sensitif.
5. Mendukung mikrobioma kulit yang sehat
Sabun susu kambing dapat mendukung mikrobioma kulit yang sehat (kumpulan bakteri sehat di permukaan kulit).
Karena sifatnya yang menghilangkan kotoran dengan lembut, sabun jenis ini enggak menghilangkan lipid alami kulit atau bakteri sehat.
Mempertahankan mikrobioma kulit meningkatkan penghalang terhadap patogen, berpotensi mencegah berbagai gangguan kulit seperti jerawat dan eksim.
Selain itu, susu kambing mengandung probiotik seperti Lactobacillus, yang bertanggung jawab untuk memproduksi asam laktat. Telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dalam tubuh, termasuk kulit.
6. Dapat mencegah jerawat
Baca Juga: Aman Buat yang Intoleransi Laktosa, Ini 7 Susu Nabati Pengganti Susu Sapi!
Karena kandungan asam laktatnya, sabun susu kambing dapat membantu mengendalikan atau mencegah jerawat.
Asam laktat adalah exfoliant alami yang dengan lembut mengangkat sel kulit mati, yang membantu mencegah jerawat dengan menjaga pori-pori bersih dari kotoran, minyak, dan sebum berlebih.
Selain itu, sabun susu kambing bersifat lembut dan dapat membantu menjaga kelembapan kulit.
Ini enggak seperti banyak pembersih wajah yang mengandung bahan keras yang dapat mengeringkan kulit, berpotensi menyebabkan produksi minyak berlebih dan pori-pori tersumbat.
(*)
Baca Juga: Bukan Sabun Mandi! Pakai 5 Bahan Alami Ini Buat Bersihkan Vagina
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR