CewekBanget.ID - Siklus menstruasi kita teratur atau enggak nih, girls?
Kita bisa menyebut siklus menstruasi teratur ketika menstruasi dimulai dan berakhir pada waktu yang kira-kira sama di setiap periodenya, yang berlangsung per bulan.
Kalau siklus menstruasi berlangsung lebih lama atau lebih sebentar dari seharusnya, inilah yang dikenal sebagai siklus menstruasi enggak teratur.
Pertanyaannya, apa yang menyebabkan siklus menstruasi enggak teratur?
Selain itu, perlukah kita khawatir?
Berikut ini penjelasan ilmiah mengenai siklus menstruasi enggak teratur.
Siklus Menstruasi Enggak Teratur
Siklus menstruasi bisa terjadi secara enggak teratur akibat sejumlah faktor.
Biasanya, faktor ini berkaitan dengan produksi hormon dan upaya mencapai keseimbangannya.
Selain itu, faktor seperti penggunaan alat kontrasepsi juga rupanya berpengaruh terhadap pendarahan saat menstruasi.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain stres, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan makan, dan sebagainya.
Baca Juga: 4 Hal Utama Pemicu Badmood Saat Menstruasi, Termasuk Kurang Olahraga!
Mematikan?
Apakah siklus menstruasi enggak teratur dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk, hingga kematian dini?
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal, terungkap bahwa siklus menstruasi yang lama dan enggak teratur bisa terkait dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi sebelum seseorang berusia 70 tahun.
Peneliti juga menambahkan, gangguan hormonal menjadi faktor utama terkait kesehatan dan masa hidup seseorang saat mengalami menstruasi.
Dalam beberapa kasus, risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes meningkat akibat hal ini.
Penelitian lain mengumpulkan data terkait gaya hidup dan kesehatan partisipan, termasuk pola dan durasi siklus menstruasi di usia 14-17 tahun.
Penelitian tersebut menemukan bahwa perempuan yang kerap mengalami siklus menstruasi enggak teratur, misalnya mencapai lebih dari 40 hari, berisiko mengalami kematian dini 41-71% lebih tinggi, yang sebagian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Risiko juga meningkat pada partisipan yang merokok.
Sementara itu, partisipan yang mengalami gangguan menstruasi selama masa remaja dan dewasa, punya kemungkinan dua kali lipat terkena tekanan darah tinggi.
Enggak hanya itu, ada risiko penyakit lain yang juga rentan mengalami peningkatan.
Antara lain kolesterol tinggi, diabetes, endometriosis (jaringan lapisan dalam rahim ditemukan di bagian tubuh lain), dan fibroid uterus (tumbuhnya benjolan yang merupakan tumor jinak di rahim).
Baca Juga: Nyeri Sendi Jadi Gejala Menstruasi, Begini Cara Tepat Mengatasinya!
Kesimpulan
Sebetulnya, berbagai penelitian tersebut enggak lantas menemukan sebab dan akibat menstruasi enggak teratur.
Tapi studi tersebut mendukung bukti bahwa masalah kesehatan reproduksi bisa menunjukkan risiko masalah kesehatan lain.
Studi juga mengungkapkan bahwa hormon reproduksi yang terganggu berkaitan dengan ketidakseimbangan kimiawi, seperti resistensi insulin.
Jadi, mungkin siklus menstruasi bisa menjadi indikator kesehatan perempuan secara keseluruhan.
Baca Juga: Cewek Perlu Tahu, Ada 4 Tipe Premenstrual Syndrome (PMS). Salah Satunya Craving!
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR