CewekBanget.ID - Udah seharusnya kita sebagai seorang cewek mengetahui seluk beluk tentang vagina.
Termasuk hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan vagina kita.
FYI, ternyata ada beberapa hal yang bisa menyebabkan vagina terasa sakit, lho!
Perlu diingat juga kalau vagina terasa sakit enggak cuma disebabkan oleh aktivitas seksual aja, tapi bisa jadi karena adanya masalah kesehatan, dan lain-lain.
Melansir Women's Health, berikut hal-hal yang bisa bikin vagina terasa sakit! Pernah mengalami?
Baca Juga: 5 Penyebab Benjolan Bisa Muncul di Sekitar Vagina. Enggak Cuma Herpes!
1. Infeksi Jamur
Gejala yang paling umum dari infeksi jamur lebih pada rasa gatal dan terbakar, kata Gokhan Anil, MD, seorang ob-gyn di Mayo Clinic Health System.
Tapi mereka juga bisa menyakitkan (belum lagi menyebalkan).
"Jamur dapat memengaruhi bagian dalam vagina, atau langsung di luar vagina, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan," kata Dr. Anil.
Kita juga mungkin mengalami keputihan. "Warnanya putih dan biasanya digambarkan seperti keju cottage," jelas Dr. Simon.
2. Bakterial Vaginosis (BV)
Vaginosis bakterial juga dapat menyebabkan gatal dan ketidaknyamanan pada vagina.
Keputihan yang kita alami kemungkinan besar akan lebih encer, dan disertai dengan bau amis.
Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri di vagina.
3. Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina adalah tentang kekurangan hormon estrogen.
"Pada akhirnya, estrogen sendiri merupakan hormon pertumbuhan yang meningkatkan aliran darah ke vagina, ketebalan dinding vagina, serta elastisitas dan pelumasan vagina," kata Dr. Anil.
Dan ketika enggak ada cukup estrogen yang mengalir ke seluruh tubuh, itu bisa membuat vagina menjadi sangat menyakitkan.
4. Vulvodynia
Vulvodynia adalah nyeri vagina kronis tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi (jadi, bukan karena infeksi atau kondisi medis lainnya), menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
"Sekitar sembilan persen wanita akan mengalami rasa sakit seperti ini dalam hidup mereka," kata Dr. Minkin, menggambarkan ketidaknyamanan yang terjadi selama penetrasi atau bahkan saat wanita memasukkan tampon.
Namun, bagi sebagian wanita, rasa sakit itu spontan dan enggak berhubungan dengan seks atau menyentuh area tersebut dengan cara apa pun.
Baca Juga: Lakukan 4 Kebiasaan Ini, Enggak Heran Vagina Kita Sering Gatal!
"Ini misterius karena bisa datang dan pergi," catat Dr. Minkin.
5. Endometriosis
Endometriosis adalah jenis kondisi yang membingungkan, dan juga cukup sulit untuk didiagnosis oleh dokter.
Itu adalah saat jaringan rahim tumbuh di tempat-tempat di luar rahim (seperti di dalam daerah panggul, perut, atau bahkan tempat lain, seperti paru-paru).
Kondisinya juga sangat menyakitkan. "Ini menciptakan peradangan kronis dan jaringan parut di sekitar jaringan, yang dapat menyebabkan rasa sakit," kata Dr. Anil.
Rasa sakit dapat bermanifestasi dalam beberapa cara seperti kram menstruasi yang sangat menyakitkan, nyeri kronis di punggung bawah dan panggul, nyeri selama atau setelah berhubungan seks, nyeri usus, dan nyeri saat buang air besar atau buang air kecil.
6. Penyakit Radang Panggul (PID)
Penyakit radang panggul, infeksi rahim, saluran tuba, atau ovarium adalah kondisi peradangan lain yang dapat menyebabkan rasa sakit pada vagina.
"Ini dapat menyebabkan jaringan parut di dalam organ panggul, atau dapat menyebabkan (organ panggul) menempel satu sama lain, menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri kronis," kata Dr. Anil.
FYI, PID seringkali merupakan akibat dari IMS yang enggak diobati, seperti klamidia dan gonore, menurut CDC, tetapi jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan kondisi ini.
7. Atrofi Vulvovagina
Baca Juga: Bulu Vagina Rontok, Ternyata Ini 5 Penyebabnya! Termasuk Autoimun!
Atrofi vulvovaginal adalah penipisan, pengeringan, dan pembengkakan dinding vagina yang dapat terjadi ketika tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen, paling sering terjadi setelah menopause.
Wanita yang baru melahirkan dan menyusui juga bisa mengalami penurunan kadar estrogen.
Penurunan hormon ini menyebabkan berkurangnya cairan dan pelumasan vagina, yang biasanya merupakan tanda pertama dari kondisi ini, menurut Cleveland Clinic.
Kondisi ini bisa membuat seks dan buang air kecil menjadi enggak nyaman.
Selain nyeri, juga bisa menyebabkan vagina kering, gatal, dan kemerahan.
Ini juga ditandai dengan keluarnya cairan kuning, bercak atau berdarah, dan merasakan tekanan pada vulva dan area vagina.
8. Kanker serviks
Infeksi jangka panjang dengan jenis HPV tertentu adalah penyebab utama kanker serviks.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah melalui pemeriksaan rutin dan vaksin HPV.
Nyeri panggul (bersama dengan perdarahan abnormal dan keluarnya cairan berwarna coklat) adalah gejala kanker serviks.
9. Trauma
Selain berkaitan dengan masalah kesehatan, vagina sakit juga bisa disebabkan oleh trauma, lho!
Mungkin kita bisa mempertimbangkan peristiwa kehidupan masa lalu yang dapat menyebabkan rasa sakit pada vagina.
"Apakah Anda mengungkapkan riwayat pelecehan anak, kekerasan seksual, atau trauma dengan persalinan pervaginam?" tanya Dr. Simon.
Semua faktor yang ini dapat menyebabkan nyeri pada vagina, jelasnya.
(*)
Baca Juga: Vagina Terasa Kering? Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengatasinya!
Source | : | Women's Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR