CewekBanget.ID - Saraf kejepit jadi salah satu diagnosis yang berkaitan dengan saraf dalam tubuh manusia.
Rasa sakit dari saraf kejepit ini ada yang ringan hingga berat.
Enggak jarang juga, seseorang mengalami saraf kejepit namun mengabaikan karena enggak lama rasa nyerinya hilang.
Tapi tahukah kamu? Melansir laman yankes.kemkes.go.id, saraf kejepit bisa juga membuat penderitanya mengalami kerusakan saraf permanen jika enggak ditangani dengan tepat dan cepat, lho!
Masih melansir dari laman yang sama, saraf kejepit memiliki istilah medis Radikulopati atrau pinched nerve.
Kondisinya adalah di mana ada saraf yang tertekan oleh jaringan di sekitar saraf tersebut.
Jaringannya bisa berupa jaringan otot, tendon, tulang atau tulang rawan.
Nah tertekan oleh jaringan ini bisa membuat kita jadi merasa nyeri, lemah, kesemutan hingga mati rasa di area saraf yang tertekan itu.
Tapi fyi, saraf yang ada di dalam tubuh kita itu panjang dan menjalar di sepanjang tubuh.
Sehingga ketika kita mengalami saraf kejepit maka bagian tubuh lain bisa ikutan terasa nyeri dan sakit!
Ini yang bikin penderita saraf kejepit bisa mengalami nyeri yang bahkan jika gerak dikit aja rasanya seluruh badan terasa sakit dan lemas.
Baca Juga: Ada 13 Tips Hidup Sehat Biar Kita Enggak Gampang Sakit Part 1
Saraf kejepit bisa dialami oleh siapa saja.
Baik yang masih kecil hingga sudah usia lanjut, girls.
Maka dari itu saraf kejepit bisa terjadi karena beberapa faktor. Berikut penjelasannya:
1. Usia
Risiko mengalami saraf kejepit cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan degeneratif pada tulang belakang, seperti herniated disc atau stenosis tulang belakang, yang dapat mengakibatkan saraf kejepit.
2. Aktivitas fisik yang berlebihan
Aktivitas fisik yang berlebihan, terutama yang melibatkan gerakan yang berulang atau beban berat pada tulang belakang, dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
Misalnya, angkat beban yang salah atau melakukan gerakan yang tidak benar saat olahraga atau pekerjaan dapat menyebabkan tekanan pada saraf.
3. Postur tubuh yang buruk
Memiliki postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk terlalu sering atau duduk dengan posisi yang tidak baik, dapat menyebabkan stres dan tekanan berlebih pada tulang belakang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan saraf kejepit.
Baca Juga: Ada 13 Tips Hidup Sehat Biar Kita Enggak Gampang Sakit Part 2
4. Cedera
Cedera pada tulang belakang, seperti cedera akibat kecelakaan mobil atau olahraga, dapat menyebabkan saraf kejepit jika ada perubahan struktural pada tulang belakang atau jaringan sekitarnya.
5. Faktor genetik
Beberapa kondisi seperti kelainan bawaan tulang belakang atau kelainan struktural lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit.
6. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis seperti osteoarthritis, radikulopati, herniated disc, stenosis tulang belakang, atau tumor dapat menyebabkan saraf kejepit.
Itu dia penjelasan soal saraf kejepit dan beberapa faktor yang bisa jadi penyebabnya.
Perlu dipahami kalau apapun permasalahan medis yang kita alami harus tetap konsultasi ke dokter yaa, girls.
Sebagian artikel ini menggunakan chat GPT (AI)
Baca Juga: Simak 5 Penyakit Berbahaya yang Bikin Sakit Kepala Terus-menerus
(*)
Source | : | yankes.kemkes.go.id,chat gpt |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR