Karena perlu diketahui kalau protein telur bisa jadi terkandung juga dalam produk medis seperti vaksin, nih!
Para ahli memperkirakan bahwa antara 50-80 persen anak-anak dengan alergi telur akan sembuh pada usia 10,3 tahun.
Pada usia remaja, sebagian besar dari mereka dapat mengatasi alergi telur yang dialami.
Hampir semua reaksi alergi akibat telur terjadi pada anak dengan eksim infantil (eksim yang menyerang balita).
Alergi telur biasanya muncul pada usia yang sangat dini, dengan reaksi paling parah terjadi antara 6 dan 15 bulan.
Sementara itu, alergi telur memang dilaporkan sangat jarang terjadi pada orang dewasa.
Gejala klinis alergi telur pada orang dewasa hampir selalu dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa muda.
Tetapi ada juga kasus alergi telur dimulai pada usia dewasa yang terdokumentasi.
Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi peka terhadap telur dan bereaksi terhadapnya.
Kalau dikonsumsi, protein dalam telur diidentifikasi sebagai musuh dan tubuh mengaktifkan sistem kekebalan, akhirnya ini menyebabkan reaksi alergi, deh!
(*)
Baca Juga: Enggak Sehat Malah Beracun, Jangan Pernah Makan Telur dengan Ciri Ini!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR