Harus ada momen di mana seluruh anggota keluarga berkumpul dan berdiskusi secara terbuka dan setara soal bagaimana pembagian tugas di rumah.
Bisa aja, lho, pengerjaannya disepakati di saat-saat tertentu. Contoh: Ayah bertugas memasak, lalu ibu mencuci baju.
Lalu, tugas kita lebih banyak di mencuci piring dan, kakak laki-laki kita lebih banyak di urusan nyapu dan ngepel.
Intinya semua ini harus dikomunikasikan dan didiskusikan tanpa memandang jenis kelamin, ya.
Harus dilihat dari kemampuan, dan kita nyamannya melakukan pekerjaan rumah tangga yang mana.
Jangan Marah Ketika Dimintai Tolong (Redistribute)
Setelah semua anggota keluarga berbagi tugas di rumah, jangan merasa marah jika kita dimintai tolong untuk melakukan tugas-tugas perawatan.
Misalnya, kita di rumah biasanya cuci piring. Lalu, kita diminta kakak laki-laki untuk cuci baju karena saat itu dia butuh waktu lebih untuk belajar saat ujian.
Ingat-ingat aja, bahwa nantinya, ketika kita butuh bantuan, dia juga pasti akan membantu kita.
Toh, kita semua tinggal di rumah yang sama. Jadi sudah seharusnya kita merawat rumah ini bersama-sama. Ya, kan?
Hargai Semua Pekerjaan yang Dilakukan di Rumah (Reward)
Yang dimaksud menghargai di sini enggak melulu soal uang, ya.
Paduan Gaya Modern Neo Classic ala Nicholas Saputra di UNIQLO Spring/Summer 2025
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR