CewekBanget.ID - Pemikiran tingkat tinggi adalah pengalaman yang enggak semua orang bisa merasakannya.
Hal ini terjadi ketika beberapa ide unik menyatu membentuk wawasan luar biasa sehingga memunculkan pencerahan, seperti halnya warna bercampur membentuk warna baru.
Pencerahan yang tertanam dalam pikiran cemerlang para pemikir tingkat tinggi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dunia.
Namun, pemikiran tingkat tinggi enggak lahir dari bakat, tapi sebuah keistimewaan.
Seperti apa ciri orang yang pemikir tingkat tinggi? Kepoin di bawah ini!
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Punya Kecerdasan Emosional yang Rendah. Cek Yuk!
1. Tertarik dengan pengalaman unik yang orang lain jarang miliki
Mayoritas hidup kita berasal dari alam bawah sadar kita. Segala sesuatu yang kita alami dan pelajari dalam hidup masuk ke alam bawah sadar dan membentuk jutaan pemikiran dan gagasan yang sangat kusut.
Dan ketika kita membutuhkan ide dalam hidup, alam bawah sadar kita mendorong saran ke bagian sadar otak, yang kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap ide tersebut.
Sekarang perhatikan bagian bawah sadar otak kita. Apa yang terjadi jika hal itu terlihat sangat mirip dengan alam bawah sadar orang lain? Ide seperti apa yang akan kita hasilkan? Nah, jika alam bawah sadar kita terlihat mirip dengan mayoritas, kita akan menghasilkan ide-ide yang identik dengan ide-ide yang dihasilkan oleh mayoritas, ide-ide yang ternyata enggak terlalu bagus.
Tanda bahwa seseorang adalah seorang pemikir tingkat tinggi adalah yang selalu berusaha mengambil jalan yang jarang dilalui.
Ini mungkin berarti bepergian ke lokasi yang enggak populer.
Pemikir tingkat tinggi mencoba mendapatkan pengalaman yang orang lain enggak berani mencobanya. Apakah kamu termasuk orang yang seperti itu?
2. Memperhatikan ide-ide baru yang ditolak sebagian besar orang
Orang-orang selalu menolak ide-ide baru. Bisa jadi mereka terlalu skeptis. Atau mereka hanya merasa enggak nyaman dengan perubahan.
Contohnya, banyak orang menolak cryptocurrency ketika konsep ini pertama kali muncul, namun crypto telah menikmati salah satu pertumbuhan tercepat dibandingkan dengan pasar lain dalam sejarah umat manusia.
Walaupun mayoritas menolak ide seperti itu, para pemikir tingkat tinggi mampu melihat potensi dari ide-ide baru.
Para pemikir tingkat tinggi berupaya untuk menciptakan keseimbangan sempurna antara keterbukaan dan skeptisisme.
Mereka terbuka terhadap ide-ide baru. Mereka berusaha untuk enggak berprasangka buruk. Mereka dengan cermat memeriksa konsep-konsep baru sebelum memutuskan potensi apa yang akan mereka miliki.
Sebaliknya, pemikir rata-rata kurang terbuka karena mereka membebankan prasangka yang enggak memungkinkan mereka mencari fakta.
3. Beropini setelah memeriksa fakta
Pemikir tingkat tinggi enggak mempunyai pendapat tentang segala hal. Namun ketika mereka membentuk opini, mereka memastikan bahwa mereka telah memeriksa faktanya, artinya, mereka memastikan bahwa mereka membentuk postjudice (beropini setelah memeriksa fakta), bukan prasangka sebelum memeriksa fakta.
Para pemikir tingkat tinggi terbuka terhadap kenyataan bahwa meskipun mereka telah mengkaji fakta sebelum membentuk opini, penelitian mereka mungkin aja gagal.
Dan ketika pihak lawan menunjukkan argumen yang kuat, mereka cukup yakin untuk mengubah pendapatnya tanpa menyakiti egonya.
Apa alasan terjadinya polaritas seperti itu? Jawabannya mungkin terletak pada seberapa aman seseorang terhadap dirinya sendiri.
Pemikir rata-rata mempunyai pendapat tentang segala hal karena enggak nyaman menerima kenyataan bahwa mereka mungkin enggak cukup tahu tentang sesuatu.
Alasan mereka cepat membentuk opini adalah karena mereka takut untuk bertahan dalam pola pikir "Saya tidak tahu" bahkan cukup lama untuk memeriksa fakta. Dan mereka terlalu berpegang teguh pada pendapatnya karena takut menerima bahwa mereka salah.
Seorang pemikir tingkat tinggi merasa cukup aman dengan dirinya sendiri sehingga mampu menanggung ketidaknyamanan akibat kerendahan hati intelektual.
Baca Juga: Ternyata Gini 4 Ciri Orang yang Suka Berpikir Negatif. Kamu Termasuk?
Jika kita adalah orang yang cukup percaya diri untuk bersikap rendah hati dan mencari fakta sebelum membentuk opini, kita adalah seorang pemikir tingkat tinggi.
4. Selalu pengin tahu
Pemikir tingkat tinggi mengajukan banyak pertanyaan.
Rasa haus mereka akan ilmu pengetahuan jauh melebihi keinginan mereka yang hampir enggak ada untuk memamerkan ilmunya.
Dengan beberapa pengecualian, orang yang banyak bicara sebenarnya enggak tahu banyak. Mereka jarang mengajukan pertanyaan, dan sebaliknya, fokus untuk melontarkan jawaban-jawaban defensif.
(*)
Baca Juga: Kenali 7 Ciri Orang yang akan Bunuh Diri. Cegah Sebelum Terlambat!
Source | : | yourtango.com |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR