:blur(7):quality(50)/photo/2023/06/23/shutterstock_1924545308jpg-20230623063702.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/01/09/1704306865.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2018/10/29/561729498.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2025/07/25/fotojet-2025-07-25t105419850-20250725105542.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2025/07/25/evercest-indonesiajpeg-20250725054511.jpeg)
"Anak laki-laki jangan menangis." "Jangan jadi banci." Dia merasa enggak aman untuk menunjukkan emosinya (bahkan kepada kita), sehingga dia memiliki sedikit kekuatan emosional.
Dia engak tahu apa yang harus dilakukan dengan emosinya karena dia telah dikondisikan untuk menutupnya dan mengabaikannya.
Akibatnya, dia sering kali enggak tahu apa yang harus dilakukan.
Penulis David Deida menyebutkan bahwa cowok superior tahu bagaimana "menjadi" dengan emosi dan merasa nyaman menembus suasana hati kita.
Pacarmungkin kesulitan dengan ini karena itu asing dan membuatnya enggak nyaman.
Daripada mengakuinya, dia bersembunyi dari emosinya sendiri dan menyangkal emosi kita. Bahkan ketika dia benar-benar pengin terhubung sama kita.
(*)
Baca Juga: 5 Hal Enggak Terduga Ini Malah Bisa Memicu Kita dan Pacar Putus!
