6. Dehidrasi
Tubuh yang kelebihan protein akan mengeluarkan lebih banyak nitrogen dengan cairan dan air.
Hal ini dapat membuat dehidrasi, meskipun kita mungkin enggak merasa lebih haus dari biasanya.
Sebuah studi kecil 2002 yang melibatkan atlet menemukan bahwa ketika asupan protein meningkat, tingkat hidrasi menurun.
Namun, sebuah penelitian 2006 menyimpulkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein memiliki dampak minimal pada hidrasi.
Baca Juga: 5 Camilan Tinggi Protein Rendah Kalori Buat Disantap saat Lapar. Aman!
Risiko atau efek ini dapat diminimalkan dengan meningkatkan asupan air, terutama jika kamu adalah orang yang aktif.
Terlepas dari konsumsi protein, selalu penting untuk minum banyak air sepanjang hari.
7. Kerusakan ginjal
Enggak ada studi utama yang menghubungkan asupan protein tinggi dengan kerusakan ginjal pada individu yang sehat.
Namun orang dengan penyakit ginjal sebelumnya dapat mengalami kerusakan ginjal, kalau tubuhnya kelebihan protein.
Ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ekstra dan produk sisa metabolisme protein.
8. Sembelit
Diet tinggi protein yang membatasi karbohidrat biasanya rendah serat.
Meningkatkan asupan air dan serat dapat membantu mencegah sembelit.
Melacak pergerakan usus mungkin bisa membantu.
9. Diare
Makan terlalu banyak susu atau makanan olahan, ditambah dengan kekurangan serat, dapat menyebabkan diare.
Diare parah dapat terjadi jika tubuh seseorang enggak toleran laktosa atau mengonsumsi sumber protein, seperti daging goreng, ikan, dan unggas.
(*)
Baca Juga: Murah Bergizi, Tempe Punya 5 Manfaat Ini Kalau Kita Makan Tiap Hari!
Source | : | Healthline,Grid Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR