Beliau merupakan salah satu pendiri Tiga Serangkai bersama Ki Hadjar Dewantara dan Douwes Dekker. Dr. Tjipto Mangunkusumo merupakan sosok yang aktif berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Beliau merupakan sosok yang cerdas dan sering mengungkapkan pendapatnya lewat tulisan yang kemudian diterbitkan di surat kabar. Saking kritisnya tulisan tersebut, beliau sampai rela kehilangan pekerjaan sebagai dokter pemerintah kolonial Belanda.
Karena tulisannya juga yang dianggap menentang Belanda, beliau sampai dipenjara. Tulisan tersebut diterbitkan di harian De Express dan merupakan dukungan terhadap tulisan Ki Hadjar Dewantara (yang saat itu masih bernama Suwardi Suryaningrat) yang fenomenal, Andaikan Saya Seorang Belanda.
Bersama Douwes Dekker yang juga mendukung hal yang sama, mereka pun dibuang ke Belanda.
Bukan kali itu aja beliau dibuang. Di tahun 1920, beliau diusir Belanda ke luar Jawa. Beliau dibuang ke Bandung dan dijadikan tahanan kota. Tahun 1927, beliau dibuang ke Banda Neira karena terlibat dalam upaya sabotase.
Ketika diminta menandatangani surat perjanjian agar bisa pulang ke Jawa untuk mengobati penyakit asma dan melepaskan hak politiknya, beliau menolak dengan tegas. Meski setelahnya beliau dipindahkan ke Makassar, Sukabumi hingga akhirnya meninggal di Jakarta tanggal 8 Maret 1943.
Dr. Ir. Herman Johannes di pecahan Rp 100
Mungkin, belum banyak di antara kita yang tahu soal pahlawan yang berasal dari Rote, Nusa Tenggara Timur ini. Beliau ditetapkan sebagai pahlawan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni di tahun 2009 lalu.
Sosok pahlawan ini lebih dikenal sebagai seorang pendidik dan ilmuwan. Kepeduliannya di bidang pendidikan membuat beliau pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada dari tahun 1961 hingga 1966 dan menduduki posisi sebagai Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) tahun 1966 hingga 1979.
Dikutip dari Kompas.com, di masa mempertahankan kemerdekaan, beliau juga turun tangan langsung melindungi Indonesia pada saat Agresi Militer.
Karena jago di bidang Fisika dan Kimia, beliau pernah diminta oleh Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Resimen XXII TNI untuk memasang bom di jembatan kereta api Sungai Progo.
Enggak hanya itu, beliau juga turut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yang saat itu menyerang Kota Yogyakarta.
(Foto: tandapagar.com, kompas.com, biografipahlawan.com, tribunnews.com)
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR