Menonton memang jadi salah satu sumber hiburan. Soalnya, murah dan praktis.
Kita tinggal pilih jenis tontonan yang disuka untuk kemudian bisa menghabiskan waktu berjam-jam menghabiskan waktu mengikuti ceritanya.
Salah satunya adalah drama Korea. Terlebih saat ini, ketika kita dengan gampang bisa mengikuti perkembangan terbaru sebuah drama Korea.
Bukan cuma kita aja. Banyak kok orang lain yang suka banget sama drama Korea, terlebih di Indonesia.
Dari survei yang dilakukan oleh Jajak Pendapat App, dalam laporan yang diberi judul Addicted to Drama – A Survey Report on Kdrama Addicts in Indonesia, ditemukan fakta soal kesukaan orang Indonesia terhadap drama Korea.
(Lihat di sini alasan kita betah banget menonton drama Korea)
Perjalanan Drama Korea
Di Korea sendiri dikenal istilah Hallyu Wave atau Korean Wave. Selain drama, termasuk di dalamnya KPop, K-Style dan K-Cultures.
Acara TV Korea sudah mulai diekspor ke negara lain sejak akhir tahun 1990. Awalnya, program ini diekspor ke Cina dan Jepang.
Beberapa judul yang sukses di antaranya What is Love (1197), Winter Sonata (2003), dan Jewel in the Palace (2005).
Selanjutnya, dari tahun ke tahun, semakin banyak drama Korea yang diekspor ke luar negeri. Salah satunya Indonesia.
Di pertengahan 2000-an, beberapa judul drama Korea sudah mulai diputar di stasiun TV Indonesia. Misalnya Endless Love, Full House, dan mencapai puncaknya di tahun 2009, ketika Boys Before Flower ditayangkan.
Sejak saat itu, kita semakin sering terkena terpaan drama Korea.
Dan enggak bisa dipungkiri kalau banyak yang akhirnya menjadi penggemar drama Korea.
Dari data yang ditemukan oleh Jajak Pendapat App, diketahui kalau sebanyak 47.86% mulai jadi penggemar drama Korea sejak tahun 2011 – 2015, sementara mereka juga jadi penggemar Kpop selama 1 – 6 tahun.
Dari survey yang sama juga ditemukan kalau 68.93% menonton sebanyak 2 – 10 drama di sepanjang tahun 2016. Sementara 21.23% menonton lebih dari 10 judul drama.
(Lihat di sini fakta soal sinetron Malaikat Pelindung yang katanya mirip drama Korea Goblin)
Terpengaruh Trend
Menurut psikolog Elizabeth T. Santosa, MPsi, Psi, SFP, ACC, banyaknya penggemar drama Korea ini enggak lepas dari pengaruh tren.
“Karena ini sudah menjadi tren, makanya banyak yang mengikuti. Ini hal yang alami karena manusia selalu pengin update dan eksis, sehingga mereka selalu mengikuti tren,” jelas Elizabeth.
Hal ini juga dialami oleh teman kita, Fifi (17). “Teman-temanku di sekolah selalu ngomongin Descendants of the Sun. Awalnya aku enggak tahu siapa itu Yoo Shi Jin, tapi karena jadi roaming sendiri, akhirnya aku nonton. Trus ketagihan nonton sampai akhir. Waktu ada Goblin juga gitu, satu kelas bahkan sampai nonton bareng.”
Menurut survey Jajak Pendapat App, dua alasan terbesar seseorang akhirnya menjadi penyuka drama Korea adalah karena enggak sengaja (29.06%) dan karena ngikutin teman (21.71%).
(Lihat di sini akun Instagram yang wajib di-follow kalau mau update soal drama Korea)
Cerita yang Menyentuh Hati
Sebanyak 72.72% responden yang ditemui oleh Jajak Pendapat App mengaku kalau mereka akhirnya jadi suka menonton drama Korea karena terpikat oleh jalan ceritanya.
Hal ini juga disampaikan oleh Elizabeth. “Drama Korea memiliki esensi cerita yang disukai di Indonesia. Sama saja dengan soap opera lain.
Cerita yang dihadirkan menyentuh perasaan, dan secara naluriah, manusia memang punya karakter yang gampang menyukai sesuatu yang berbau ‘perasaan.’”
Selain karena ceritanya yang menyentuh hati, nilai-nilai yang ada di dalam drama ini juga dekat dengan kehidupan kita.
“Ceritanya merupakan gambaran kehidupan kita, yaitu tentang cinta, perselisihan, keluarga, masalah-masalah yang bisa kita temukan setiap hari. Ini yang bikin kita tertarik mengikutinya,” lanjut Elizabeth.
Enggak cuma ceritanya yang dekat dengan kehidupan kita, tapi drama Korea juga berhasil menggabungkan nilai tradisional dan modern, sehingga lebih mengena ke kehidupan yang saat ini kita jalani.
Tokoh-tokoh yang dihadirkan juga jarang yang digambarkan sempurna.
Mereka punya masalah dan keunikan masing-masing, dan bagaimana mereka berjuang untuk mengatasi hal itulah yang membuat kita jadi terinspirasi, sehingga betah lama-lama menontonnya.
(Lihat di sini rekomendasi drama Korea dengan jalan cerita paling sedih yang pasti bikin nangis)
Cinta Romantis yang Enggak Vulgar
Drama Korea juga banyak digemari karena kisah cinta yang romantis tapi enggak digambarkan secara vulgar.
Berbeda dengan serial TV Amerika yang vulgar dan beberapa mengandung adegan seks.
Di drama Korea, emosi perasaan dan cinta digambarkan secara manis dan enggak terlalu mengumbar kemesraan berlebih.
Hal ini juga cocok dengan keadaan di masyarakat kita. Sehingga, banyak remaja yang enggak perlu takut menonton drama Korea bersama keluarga.
“Aku awalnya suka menonton drama Korea karena diajak temen. Awalnya iseng, tapi kok lama-lama jadi seru? Ceritanya lucu dan romantis, tapi enggak terlalu vulgar kayak film atau serial TV Amerika. Cocok sama umurku.” (Nana, 17 tahun)
Kesamaan budaya inilah yang membuat drama Korea akhirnya terkenal banget di negara Asia, seperti yang disampaikan oleh Sung Tae-Ho, senior Manager Korean Broadcasting System (KBS).
“Walaupun bahasanya berbeda, kami berbagi mental Asia. Kami menghargai ayah dan ibu dan hirarki sosial, juga ajaran Confusianis.
Berdasarkan kepada latar belakang budaya itu, kami saling bertukar emosi, apa yang kami pikirkan dan apa yang kami rasa.
Batas budaya yang ada sangat tipis. Inilah yang membuat orang Asia menyukai drama Korea,” jelas Sung Tae Ho.
(Lihat di sini perbedaan drama Korea dan serial TV Amerika)
Kisah yang Enggak Monoton
Sebuah judul drama biasanya enggak memiliki jumlah episode yang banyak, berkisar antara 14 – 20 episode.
Karena jumlah episode yang sedikit membuat ceritanya padat dan ketegangannya terjaga. Cerita yang dihadirkan juga terpusat di satu masalah dan enggak bertele-tele.
Akibatnya, kita enggak akan merasa monoton ketika menontonnya.
Bayangkan jika sebuah judul memiliki episode puluhan, bahkan ratusan atau ribuan, maka enggak heran kalau kita akan dilanda rasa bosan di tengah-tengahnya.
Karena pendek ini juga, emosi kita sebagai penonton ikut terjaga.
“Serunya drama Korea menurutku karena durasinya pendek. Cuma belasan episode, jadi enggak terlalu lama ngikutinnya. Udah gitu, pilihannya banyak. Karena aku enggak begitu suka cerita sedih dan cinta-cintaan gitu, aku bisa nonton drama komedi romantis atau thriller.” (Mita, 18 tahun)
(Lihat di sini perbedaan antara drama Korea dan sinetron Indonesia)
Pemain yang Cakep dan Akting Memukau
Selain cerita, faktor aktor dan aktris juga enggak bisa dipisahkan. Kim Yongseop dari SBS Drama Production menyampaikan, “Perempuan Asia banyak yang menyukai karakter cowok di drama Korea karena sesuai dengan mimpi dan fantasi mereka.”
Rain, aktor terkenal dari Korea ini juga mempercayai hal yang sama. “Aku rasa, tokoh cowok di drama Korea itu sangat manis. Dia juga baik banget dan seksi. Ini sisi menarik yang bisa mengikat banyak orang untuk menontonnya.”
Hal yang sama juga disampaikan oleh Elizabeth. “Target market dari drama Korea ini umumnya adalah anak-anak muda.
Karena itu mereka menghadirkan tokoh yang masih muda dan bercerita tentang anak muda. Sehingga dari segi usia tidak terasa perbedaan yang jauh.
Selain itu, wajah seleb Korea yang berbeda dengan orang Indonesia, sehingga terlihat eksotis,” jelas Elizabeth.
(Lihat di sini alasan kebanyakan menonton drama Korea bisa bikin baper)
Dari TV ke Internet
Enggak bisa dipungkiri kalau pengaruh internet itu besar banget. Di Korea sendiri juga ada web drama, yaitu drama yang disebarluaskan dalam format digital.
Kalau dulu kita harus menunggu sebuah drama ditayangkan di televisi lokal, sekarang enggak perlu lagi.
Banyak website yang menyediakan drama, bahkan dalam waktu yang enggak begitu jauh berbeda dengan penayangan di Korea.
Juga banyak aplikasi yang bisa menjadi tempat untuk menonton drama Korea. Seperti Viu, Tribe, juga ada Line Today Channel.
Kemudahan inilah yang membuat kita akhirnya semakin sering menonton drama. Terlebih jika kita sering mobile dan banyak menghabiskan waktu di jalan, sehingga bisa dihabiskan dengan menonton drama biar enggak bosan saat menghadapi macet.
“Dari rumah ke kampus bisa memakan waktu satu jam, kadang lebih kalau macet. Daripada bosan, aku sering menonton drama Korea di hape. Tahu-tahu sudah sampai kampus aja. Pulang pergi sehari aku bisa menonton 2 – 3 episode.” (Diana, 19 tahun)
(Lihat di sini website tempat kita bisa menonton drama Korea)
Jadi, dari semua alasan di atas, manakah yang bikin kamu suka banget menonton drama Korea, girls? Share jawabannya di kolom komentar, ya.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR