Terbukti, sudah banyak pemesanan melalui toko-toko online yang ingin mencoba produk perawatan tubuh yang khas dengan aromatherapy ini.
Sering Ditolak dan Diremehkan
Sejak kecil, cewek berusia 26 tahun ini sudah memiliki keterbatasan fisik, yaitu Tunadaksa, di mana tulang kaki kirinya memang lebih besar dibandingkan dengan yang kanan.
“Aku penyandang disabiltas Tunadaksa (physically disability). Dari kecil juga enggak tahu penyebab pastinya apa. Waktu kecil dokter cuma bilang kalau ada kelainan hormonal yang menyebabkan perkembangan hormon tidak seimbang. Sehingga struktur tulang kaki kiri dan kanan berbeda,” ujarnya.
Sebagai penyandang disabilitas, tidak memungkiri untuk selalu mendapat penolakan, diremehkan bahkan di-bully.
“Semua anak disabilitas pasti merasakan di-bully di kehidupan sosialnya karena sangat berbeda. Aku sempat memutuskan buat enggak lanjut sekolah saat TK karena hal itu. Untungnya aku punya keluarga yang selalu kasih support dan membuatku pede lagi,” ucapnya lagi.
Enggak cuma di sekolah aja, Fanny pernah tidak diterima kerja di sebuah bank di Kalimantan, tempat asalnya, karena Fanny tidak bisa menggunakan rok pendek karena keterbatasannya ini.
Selalu Dilindungi Tuhan Meski Tidak Pakai Sepatu
Dari dulu Fanny tidak pernah menggunakan sepatu, kalaupun beli sepatu hanya yang kanan dan yang kiri akan dibuang.
Jadi percuma beli sepatu karena tidak bisa dipakai sepasang, sehingga tidak pernah pakai sepatu atau alas kaki apapun.
Tapi ia percaya kalau keterbatasan yang dimilikinya bukanlah hal yang perlu dipersulit atau disesali, justru sangat bersyukur, jadi lebih tahu kalau Tuhan memang ada dan selalu melindunginya.
“Ya memang enggak pakai sepatu dari kecil. Thanks God! Aku belum pernah terkena paku atau kaca. Dari situ aku melihat Tuhan selalu jaga aku, bahkan dalam sekecil itu,” katanya dengan penuh rasa syukur.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR