Perdagangan anak anjing ini terjadi di Lanzhou, China, yang kelihatannya baik-baik saja padahal bisa bikin hati kita miris.
Anak-anak anjing yang dijual disusun seolah mirip dengan boneka, semua matanya tertutup seolah tertidur, lengkap dengan kostum yang dapat menarik perhatian pembelinya.
Menurut hasil observasi turis tersebut, pedagang memperlakukan anak anjing enggak baik dan kasar. Kakinya dibungkus kain untuk membatasi pergerakan. Pedagang bahkan memegang leher si anak anjing saat menawarkannya pada pembeli.
Video ini pun mengundang banyak simpati dari netizen yang gusar dengan tindakan pedagang tersebut.
(Baca juga: 8 Foto Mengharukan yang Menunjukkan Binatang Berbeda Bisa Tumbuh Bersama)
Ayam Warna-warni
Sewaktu kecil, kita pasti akrab melihat pedagang yang menjajakan anak-anak ayam dengan warna yang beragam dan menarik perhatian. Bisa saja, kita pun pernah menjadi salah satu pembelinya.
Warna tersebut berasal dari zat pewarna tekstil yang diberikan pada anak-anak ayam, dengan alasan menjual ayam warna-warni meraup keuntungan dibandingkan anak ayam berwarna polos.
Sayangnya, ini bisa berakibat buruk bagi anak-anak ayam tersebut. Mereka yang dipakaikan zat warna tekstil cenderung lebih mudah sakit, lemah, hingga akhirnya berujung kematian.
Atraksi Lumba-lumba
Apa yang kita bayangkan ketika melihat atraksi lumba-lumba di atas kolam? Atraksi semacam ini rasanya sudah biasa untuk dipertontonkan, padahal di baliknya ada tindakan enggak terduga yang dilakukan pada lumba-lumba tersebut.
Jadi, dari observasi JAAN (Jakarta Animal Aid Network), lumba-lumba dilatih dengan sistem reward dan punishment. Pelatih akan membiarkan para lumba-lumba tersebut kelaparan jika enggak melaksanakan perintah. Mereka juga akan memaksa lomba-lomba mengikuti instruksi dengan hadiah berupa ikan segar.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR