“Sedih banget. Cinta monyet memang, tapi sampai sekarang, kalau kebayang-bayang aku jadi susah konsentrasi,” tutupnya.
Menyesal pernah menolak bertemu untuk yang terakhir kalinya
Berbeda dengan Nana yang mendapat firasat lewat surat, Ayu, asal Jakarta, diputus oleh mantannya dengan cara yang kurang mengenakkan.
“Dulu dia ngasih alasan putus karena katanya aku masih kayak anak kecil. Memang sih, waktu itu kita berdua pacaran waktu aku baru SMA dan dia kuliah. Pas aku semester pertama kuliah, dia mutusin aku.” curhat Ayu, “umur segitu, belum bisa mikir dewasa, aku agak marah karena dia pakai alasan itu. Selain itu aku juga pernah tahu dia nge-chat cewek lain.”
Dua alasan itu membuat Ayu enggak berpikir tentang firasat apapun.
Usai putus, keduanya masih sering berhubungan meskipun enggak intens seperti saat masih berpacaran. Sampai dia mendapat kabar dari adik si mantan kalau dia sakit.
“Sejak pacaran dia memang nunjukin gejala-gejala penyakit paru-paru basah. Sering batuk-batuk gitu. Kalau dikasih tahu enggak mau, disuruh jaga kesehatan juga susah,” tutur Ayu, “waktu dia sakit, aku coba ngejenguk dia. Tapi aku malah dimarah-marahin. Dia enggak mau nerima aku. Ada dua kali aku ngejenguk dia, tapi selalu dimarah-marahin.”
Tiga bulan berselang, Ayu yang saat itu dekat sama cowok lain tiba-tiba diajak ketemuan sama mantan pacarnya.
“Aku tolak. Alasannya karena aku udah dekat sama cowok lain.”
Setelah itu, lewat info dari adik si mantan, keadaan fisik mantan pacar Ayu semakin parah. Ayu mengaku dia sama sekali enggak berpikir firasat yang macam-macam. Dia cuma mikir, keadaan mantannya bakal kembali normal seperti sedia kala.
Beberapa minggu setelahnya, mantan pacarnya meninggal.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR