Sebagai seorang cewek, kita perlu memahami soal sebutan-sebutan soal bagian, berikut juga infeksi yang bisa menyerang organ kewanitaan kita. Tujuannya adalah supaya kita bisa lebih menjaga organ kewanitaan kita dengan tepat.
Salah satu yang perlu kita ketahui adalah fakta seputar bacterial vaginosis.
(Baca juga: Wajib Tahu! 6 Tipe Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Payudara)
Ketidakseimbangan bakteri
Infeksi bakteri vagina atau juga dikenal sebagai bacterial vaginosis merupakan penyakit yang menyerang vagina dengan banyaknya jumlah bakteri yang melebihi batas normal.
Kondisi vagina yang sehat adalah bakteri yang menguntungkan (lactobacilli) membanjiri jumlah bakteri berbahaya (anaerob). Tapi jika jumlah bakteri berbahaya bertambah terllau banyak, akan mengganggu keseimbangan dan jumlah bakteri yang menguntungkan akan berkurang, karena itu akan menyebabkan infeksi bakteri vagina.
Penyebab yang beragam
Ketidakseimbangan jumlah bakteri tersebut disebabkan oleh beragam penyebab, seperti reaksi terhadap antibiotik, alat intrauterine, semprotan, dan melakukan seks yang enggak aman.
Penyakit yang umum
Bacterial vaginosis adalah penyakit yang umum terjadi. Seenggaknya, 75% perempuan mengalami infeksi vagina karena jamur. Perempuan yang berusia antar 15-44 tahun punya risiko tinggi terkena penyakit ini.
Iritasi dan peradangan
Gejala bacterial vaginosis yang paling umum adalah terasa gatal dan iritasi di area vulva dan vagina, muncul bau, dan keputihan dalam jumlah sangat sedikit tapi dan biasanya berwarna putih.
Gejala lainnya yang perlu kita waspadai adalah sulit dan terasa terbakar saat buang air kecil, kulit di sekitar vulva menjadi meradang dan kemerahan.
Sabun dengan aroma yang berbahaya
Bacterial vaginosis sering disebabkan oleh penggunaan sabun yang mengandung wewangian dan digunakan di sekitar area vulva. Oleh sebab itu, kita harus pintar-pintar ketika merawat area tersebut, karena sifatnya yang sensitif.
Antibiotik
Sementara sebagai pengobatannya, bacterial vaginosis bisa diobati dengan antibiotik atau antiseptik hingga probiotik. Ada juga obat-obatan yang bisa kita beli di apotek untuk mengobatinya. Tapi pastikan kita telah meminta respnya dari dokter, ya, girls.
(Sumber: HalloSehat, Cosmopolitan)
(Baca juga: Vagina Sering Terasa Nyeri? Ternyata Ini 4 Penyebabnya)
Skincare Lokal Avoskin Membuka Avoskin Sanctuary dalam Perayaan 10 Tahun Komitmen Green and Clean Beauty
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR