Kedua, agresi fisik. Secara garis besar, proses peluapan emosi berupa tindakan memukul, menendang, mencekik, berkelahi, melempar barang dengan tujuan menyakiti, menggigit dan lainnya. Dalam kasus yang lebih parah, bisa berupa tindakan yang melukai, seperti penusukan dengan pisau.
Terakhir, vandalisme, yaitu tindakan merusak dan menghancurkan properti yang ada di sekitarnya.
(Baca juga: kasus guru yang dikasari oleh siswa)
Penyebab Tindakan Agresif Pada Murid
Sebenarnya, apa, sih, yang membuat seseorang bisa melakukan tindakan agresif seperti ini? Hal ini merupakan sesuatu yang kompleks dan multidimensi.
Menurut psikolog Roslina Verauli, gen agresif bisa menurun dari orangtua kepada anak. Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki tindakan agresif, besar kemungkinan akan melakukan hal yang sama sehingga akhirnya menjadi bagian dari kepribadiannya.
Dikutip dari artikel Dealing with Hostile and Aggressive Behavior in Student, berikut beberapa penyebab hal tersebut:
(Baca juga: siswa menganiaya guru hingga meninggal di Sampang. Ini pelajaran yang bisa kita ambil)
Lebih lanjut lagi, Roslina Verauli menyebutkan kalau hal di atas menyebabkan emosi anak yang tidak matang. “Orangtua yang agresif atau orangtua yang terlalu memanjakan sehingga anak tumbuh tanpa mengenal aturan, ditambah dengan lingkungan yang juga menunjukkan agresivitas, akan membuat anak tumbuh dengan emosi yang tidak matang,” jelasnya.
Akibatnya, kita tidak bisa merasakan empati terhadap orang lain dan sukar untuk berinteraksi di kehidupan sosial. Kita tidak bisa melihat ada figur lain yang memiliki otoritas dan aturan yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, gagalnya murid melihat guru sebagai figur yang bisa mendisiplinkan, juga aturan yang harus dijalani.
“Ketika berada di situasi terancam, tertekan, atau frustasi, seperti dilarang melakukan ini atau itu, dipermalukan karena dihukum, anak bisa mengeluarkan emosi yang berlebihan karena tidak adanya kemampuan mengontrol emosi. Kenapa tidak bisa? Karena emosinya yang belum matang,” jelas Vera.
(Baca juga:84% murid pernah mengalami kekerasan di sekolah. Kenapa angkanya begitu tinggi?)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR