Akhirnya aku putusin karena dia udah bikin aku enggak nyaman.”
(Ayu, 18 tahun)
(Baca juga: karakteristik cowok yang menunjukkan dia berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual)
Beragam bentuk posesif
Posesif bisa diwujudkan dalam banyak tindakan. Seperti melarang, mengisolasi kita, bersikap kasar dan selalu mementingkan keinginan dia sementara kita harus selalu menurut apa katanya.
Seringkali cowok posesif beralasan tindakannya itu demi kebaikan kita alias sebagai bagian dari rasa sayang dan perhatiannya sehingga tidak heran jika kita pun luluh oleh sikap manisnya.
Bukan tidak mungkin juga si cowok posesif malah bersikap manipulatif, yaitu memberikan kesadaran seakan-akan sikap kitalah yang membuat dia terpaksa melakukan hal tersebut dengan alasan ingin menjaga kita.
Apapun alasannya, posesif sama sekali tidak dibenarkan. Punya pacar perhatian memang menyenangkan, tapi kalau sampai dia memilihkan baju yang kita pakai, menentukan kapan kita boleh berpendapat, menentukan siapa saja yang boleh temenan sama kita dan mengecek isi hape, itu tandanya bukan perhatian.
Melainkan, dia ingin menempatkan dirinya di atas kita dan membuat kita merasa enggak berdaya.
(Baca juga: cara keluar dari hubungan abusive)
Kenali tanda sikapnya sudah berlebihan
“Kalau kamu butuh apa-apa, kabarin aku aja.” Kedengarannya memang manis dan kita pasti senang punya pacar yang bisa diandalkan.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR