Selasa, lima Juni 2018 tempo hari, salah satu desainer terbaik dunia, Kate Spade, meninggal dunia di kota New York, Amerika Serikat. Kate ditemukan meninggal setelah melakukan bunuh diri di Park Avenue Entertainment.
Duka atas kematian desainer papan atas ini belum usai. Selang beberapa hari sejak kematiannya, kini Anthony Bourdain, chef dan host acara televisi CNN Parts Unknown, yang meregangkan nyawanya pada hari Jumat, 8 Juni waktu setempat. Anthony Bourdain diketahui melakukan bunuh diri di salah satu kamar hotel di Perancis.
Kematian Kate Spade dan Anthony Bourdain secara enggak langsung menyiratkan bahwa depresi yang berujung pada keinginan untuk bunuh diri bisa terjadi pada siapapun, termasuk juga pada orang yang kita cintai.
Nah, biar hal serupa enggak terjadi pada mereka, The American Foundation for Suicide Prevention menganjurkan kita untuk memperhatikan 3 hal penting pada orang tercinta yang ingin atau berisiko melakukan bunuh diri.
(Baca juga: Jangan Dibiarkan, Ini 4 Layanan Bantuan di Indonesia yang Bisa Kita Hubungi Kalau Sedang Punya Pikiran Bunuh Diri)
KESEHATAN
Kesehatan Mental: beberapa kesehatan mental yang memicu bunuh diri seperti; schizophrenia, mood disorders, anxiety disorders, dan personality disorders.
Konsumsi Zat Berbahaya: ketagihan terhadap zat berbahaya juga sering dihubungkan dengan risiko bunuh diri. Zat berbahaya tersebut meliputi; alkohol dan obat-obatan dalam dosis yang tidak sesuai.
Kondisi Kesehatan: penyakit fisik, sakit kronis, atau tidak mampu mengakses perawatan medis juga bisa memicu kecenderungan untuk bunuh diri.
Gangguan Tidur: sering mengalami gangguan tidur bisa memicu depresi yang berakibat keinginan untuk bunuh diri.
(Baca juga: Pengakuan Cewek yang Di-bully Sampai Mencoba Bunuh Diri Hingga Tiga Kali. Duh, Sedih Banget!)
LINGKUNGAN
Hubungan: support system yang kurang, kesepian, perceraian orang tua atau kehilangan orang terdekat karena kematian juga bisa memicu stres dan depresi.
Pekerjaan/Akademik: karir yang berubah, kehilangan pekerjaan, tidak lulus ujian adalah beberapa hal yang memberi pengaruh negatif pada kita.
Stres Berkepanjangan: khususnya pada remaja seperti menjadi korban bullying, pelecehan, hingga masalah di sekolah atau pertemanan.
Kesulitan Keuangan: keuangan sering disebut memiliki pengaruh besar pada kondisi kesehatan mental seseorang.
Kasus Bunuh Diri: terlalu sering mengekspos berita tentang bunuh diri juga bisa memicu seseorang untuk melakukan hal serupa, yakni mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
(Baca juga: Bunuh Diri, Ini Isi Surat Desainer Kate Spade yang Ditinggalkan untuk Anaknya, Frances Beatrix)
RIWAYAT
Percobaan Bunuh Diri: seseorang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya rentan akan melakukannya lagi.
Riwayat Keluarga: begitu juga dengan riwayat keluarga yang membuatnya tidak asing dengan pilihan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Self-harm: sering menyakiti diri sendiri seperti membakar, menjambak, memukul, hingga melukai tubuh dengan pisau atau silet juga bisa menjadi pemicu risiko bunuh diri.
(Baca juga: Jangan Menyepelekan Bunuh Diri, Ini 7 Hal yang Ada di Pikiran Korban)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR