Pekerjaan/Akademik: karir yang berubah, kehilangan pekerjaan, tidak lulus ujian adalah beberapa hal yang memberi pengaruh negatif pada kita.
Stres Berkepanjangan: khususnya pada remaja seperti menjadi korban bullying, pelecehan, hingga masalah di sekolah atau pertemanan.
Kesulitan Keuangan: keuangan sering disebut memiliki pengaruh besar pada kondisi kesehatan mental seseorang.
Kasus Bunuh Diri: terlalu sering mengekspos berita tentang bunuh diri juga bisa memicu seseorang untuk melakukan hal serupa, yakni mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
(Baca juga: Bunuh Diri, Ini Isi Surat Desainer Kate Spade yang Ditinggalkan untuk Anaknya, Frances Beatrix)
RIWAYAT
Percobaan Bunuh Diri: seseorang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya rentan akan melakukannya lagi.
Riwayat Keluarga: begitu juga dengan riwayat keluarga yang membuatnya tidak asing dengan pilihan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Self-harm: sering menyakiti diri sendiri seperti membakar, menjambak, memukul, hingga melukai tubuh dengan pisau atau silet juga bisa menjadi pemicu risiko bunuh diri.
(Baca juga: Jangan Menyepelekan Bunuh Diri, Ini 7 Hal yang Ada di Pikiran Korban)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR