Sebuah ulasan dari beberapa studi mengenai penderita GERD (Gastroesophogeal Reflux Disease) menemukan bahwa halitosis sering kali mengganggu pasien GERD.
Naiknya asam dan bahan-bahan lain yang sebagian telah dicerna ke dalam esofagus dan rongga mulut dapat menimbulkan masalah bau mulut dan menyulitkan untuk menjaga kebersihan rongga mulut.
Baca Juga : Punya Suara Bagus, 4 Aktor Korea Ini Rilis Album dan Single!
Helicobacter Pylori
Infeksi H.pylori, biasanya berkaitan dengan maag dan masalah saluran pencernaan lainnya, memiliki kemungkinan munculnya halitosis pada penderita.
Sebuah studi menemukan bahwa penderita gangguan pencernaan mengidap halitosis dan infeksi H.pylori.
Untungnya, ketika para penderita dapat mengatasi infeksi tersebut, halitosis akan menghilang.
Sindrom Sjögren
Terkadang, mulut kering disebabkan oleh gangguan autoimun (tubuh menyerang diri sendiri).
Satu kondisi medis yang dikenal sebagai sindrom Sjögren berlangsung ketika tubuh menyerang dan menghambat kelenjar eksokrin (seperti kelenjar air liur) dari menjalankan fungsinya.
Masalah seperti ini menyebabkan mulut kering dan juga masalah lainnya yang berkaitan.
Menjaga kesehatan mulut yang baik sangat penting untuk mengurangi bau mulut, lho! Jadi, pastikan unuk menjadwalkan kunjungan ke dokter gigi secara teratur.
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan plak, dan jangan lupa juga sikat lidah kalian ya, girls! (*)