Butterfly Hug di Drama 'It's Okat To Not Be Okay' Faktanya Tepat Atasi Kecemasan Pada Pasien Trauma!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 13 Juli 2020 | 19:10 WIB
Butterfly hug dalam drama 'It's Okay to not be Okay' (Foto: TvN)

Fungsi Butterfly Hug

Ilustrasi remaja depresi

Bagi penderita gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan bisa muncul karena adanya rangsangan yang membawa kembali emosi, agitasi, ingatan atau kilas balik dari peristiwa traumatis masa lalu.

Hal ini akan membuat tubuh bereaksi secara otomatis kerena peristiwa traumatis itu.

Untuk mengelola pemicu tersebut, kita perlu melakukan sesuatu yang menenangkan diri untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran.

Pikiran dan tubuh saling terhubung, terutama karena pikiran mempengaruhi respons fisik.

Baca Juga: Pandemi Bisa Sebabkan Depresi! Kenali dan Waspadai Tanda-tandanya!

Sementara itu, keadaan tubuh mempengaruhi apa yang kita pikirkan dan rasakan. 

Saat kita merasa kewalahan, tubuh menjadi tegang dan pikiran menjadi negatif dan panik; sebaliknya, saat tubuh rileks otak kita juga bisa berpikir lebih rileks dan emosi menjadi lebih tenang.

Metode butterfly hug merupakan jenis stimulasi bilateral, yaitu penggunaan rangsangan eksternal visual, auditori, atau sentuhan secara berurutan untuk membantu pasien memproses ingatan yang membuat trauma.

Menurut Association for Comprehensive Energy Psychology, metode ini juga dapat membuat jantung terasa lapang serta menyeimbangkan otak kiri dan kanan sehingga penderita trauma bisa menyelesaikan emosi intens yang dialaminya.

(*)