Butterfly Hug di Drama 'It's Okat To Not Be Okay' Faktanya Tepat Atasi Kecemasan Pada Pasien Trauma!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 13 Juli 2020 | 19:10 WIB
Butterfly hug dalam drama 'It's Okay to not be Okay' (Foto: TvN)

CewekBanget.ID - Siapa nih girls, yang doyan nonton drama 'It's Okay to Not be Okay'?

Penggemar K-Drama yang satu ini mungkin tahu istilah 'butterfly hug' atau 'pelukan kupu-kupu' yang menjadi salah satu metode peredam kecemasan menurut drama tersebut.

Nah, faktanya, metode tersebut benar-benar ada dan merupakan metode terapeutik untuk membantu seseorang merasa santai dan tenang.

Bagaimana sebetulnya butterfly hug bekerja untuk meredakan kecemasan pada pasien dengan trauma, ya?

Baca Juga: Punya Trauma Sejak Masa Kecil? Begini Cara Mengatasinya, Girls!

Butterfly Hug

Pelukan kupu-kupu atau butterfly hug menjadi salah satu metode peredam kecemasan yang terkenal berkat salah satu adegan dalam drama Korea 'It's Okay to Not be Okay'

Menurut laman Wild Tree Psychoterapy dilansir dari Kompas.com, Senin (13/7/2020), butterfly hug merupakan metode terapeutik untuk membantu seseorang merasa santai dan tenang dan dikembangkan oleh terapis bernama Lucina Artigas dan Ignacio Jarero.

Metode ini pertama kali diajarkan kepada penyintas trauma akibat badai Pauline di Meksiko pada tahun 1998.

Setelah terbukti sukses, metode ini pun digunakan oleh banyak ahli jiwa untuk mengatasi mengurangi kecemasan, terutama untuk pasien trauma.

Baca Juga: Bahaya, Asupan Gula Bisa Tingkatkan Depresi! Ini 5 Alasan Ilmiahnya!

Cara Melakukan Butterfly Hug

Metode butterfly hug ini sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang, kok.

Pertama-tama, tarik napas dari perut dan fokus pada pernapasan tersebut, sadari setiap sensasi atau emosi yang muncul dalam diri sembari terus bernapas.

Lalu silangkan tangan di atas dada dan posisikan telapak tangan di bawah tulang leher, kemudian tepuk tangan perlahan dan bergantian selama 30 detik atau sampai merasa tenang.

Selama melakukannya, terus sadari sensasi dan emosi yang muncul sembari bernapas secara perlahan.

Fungsi Butterfly Hug

Ilustrasi remaja depresi

Bagi penderita gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan bisa muncul karena adanya rangsangan yang membawa kembali emosi, agitasi, ingatan atau kilas balik dari peristiwa traumatis masa lalu.

Hal ini akan membuat tubuh bereaksi secara otomatis kerena peristiwa traumatis itu.

Untuk mengelola pemicu tersebut, kita perlu melakukan sesuatu yang menenangkan diri untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran.

Pikiran dan tubuh saling terhubung, terutama karena pikiran mempengaruhi respons fisik.

Baca Juga: Pandemi Bisa Sebabkan Depresi! Kenali dan Waspadai Tanda-tandanya!

Sementara itu, keadaan tubuh mempengaruhi apa yang kita pikirkan dan rasakan. 

Saat kita merasa kewalahan, tubuh menjadi tegang dan pikiran menjadi negatif dan panik; sebaliknya, saat tubuh rileks otak kita juga bisa berpikir lebih rileks dan emosi menjadi lebih tenang.

Metode butterfly hug merupakan jenis stimulasi bilateral, yaitu penggunaan rangsangan eksternal visual, auditori, atau sentuhan secara berurutan untuk membantu pasien memproses ingatan yang membuat trauma.

Menurut Association for Comprehensive Energy Psychology, metode ini juga dapat membuat jantung terasa lapang serta menyeimbangkan otak kiri dan kanan sehingga penderita trauma bisa menyelesaikan emosi intens yang dialaminya.

(*)