Baca Juga: Cara Jaga Kesehatan Mental, Pastikan Tubuh Tetap Aktif, Girls!
Hoarding sendiri pada awalnya diklasifikasikan sebagai gejala dari Obsessive Compulsive Disorder (OCD) karena memang menunjukkan gejala yang berkaitan dengan perilaku obsesif dan kompulsif dalam mengumpulkan barang.
Namun, gangguan ini juga menunjukkan gejala yang berkaitan dengan gangguan depresi mayor dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Baru ketika Asosiasi Psikiatris Amerika merilis Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima di tahun 2013, hoarding diklasifikasikan ke dalam kategori sendiri.
Tingkat penderitanya diperkirakan sekitar 2-5% orang dewasa di Amerika.
Perilaku ini bisa mulai terlihat di usia remaja, namun gejalanya bisa makin parah di usia dewasa atau lanjut, terutama bila mereka mulai tinggal sendiri dan enggak ada orang dekat yang bisa membantu mereka.
Perilaku ini lebih umum ditemukan pada mereka yang mengalami gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan ADHD.
Beberapa faktor lain yang juga berkaitan dengan hoarding adalah paranoid, ketergantungan alkohol, skizofrenia, dan menghindari interaksi sosial (avoidant).
Gejala dan Alasan Hoarding Disorder