Membuang Barang yang Menumpuk Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental. Kok Bisa?

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 31 Agustus 2020 | 20:12 WIB
Kamar berantakan (verywellmind.com)

Ada juga yang menjalankan decluttering sembari bersih-bersih atau beres-beres tempat tinggalnya. 

Di luar faedahnya untuk meminimalkan penumpukan debu dan kotoran, rutin melakukan decluttering ternyata memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan mental, lho.

Mengurangi Stres

Menurut Mayo Clinic, barang-barang yang menumpuk dan kondisi rumah yang berantakan dapat memicu peningkatan hormon kortisol yang jadi biang stres kronis.

Sebaliknya, hidup dan tinggal di tempat yang rapi dan tenang dapat mengurangi stres dan rasa sedih.

Dengan alasan tersebut, salah satu manfaat decluttering untuk kesehatan mental adalah mengurangi stres.

Agar enggak merasa kewalahan saat decluttering, kita bisa membangun kebiasaan sederhana dengan merapikan tempat tinggal setiap hari dan meluangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk menata sekaligus memilah barang yang sudah enggak digunakan. 

Baca Juga: 4 Tips Merapikan Kamar Tidur Biar Nggak Cepet Berantakan, Wajib Coba!

Membantu Pikiran Lebih Fokus

Barang-barang berserakan di meja dan kamar atau file kiriman dari chatroom yang menumpuk di ponsel dapat membuat pikiran susah fokus.

Semakin banyak barang atau hal yang menumpuk, perhatian dan konsentrasi jadi lebih mudah terpecah.

Lingkungan yang berantakan dapat membuat otak kurang efektif dalam memproses suatu informasi, akibatnya jadi lebih rentan frustasi.

Dengan kata lain, meluangkan waktu untuk decluttering dapat membantu pikiran lebih fokus.

Selain merapikan ruangan, bersihkan juga file yang enggak terpakai di komputer atau ponsel kita setiap hari.