Allianz Indonesia & SOS Children's Villages Bantu Cetak Anak Muda Siap Kerja Lewat "We Are the Future"!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Jumat, 11 September 2020 | 17:23 WIB
(Allianz Indonesia)

CewekBanget.ID - Setelah kesuksesan program “We Are Hope” pada tahun 2019 lalu, tahun ini Allianz Indonesia bersama SOS Children’s Villages kembali membuat program dengan nama “We Are the Future”.

Tujuan dari program ini adalah memberikan harapan bagi anak muda khususnya di SOS Children’s Villages Semarang untuk perkembangan kapasitas dan mempersiapkan remaja memasuki dunia kerja.

Secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 September 2020, sasaran program “We Are the Future” adalah remaja tingkat SMA/SMK yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Inggris dan komputer, program ketahanan diri dan kewirausahaan, pendampingan usaha, hingga pemagangan. 

Baca Juga: Pori-Pori Kian Besar, Ini 5 Bahaya Bersihkan Wajah Pakai Tisu Basah!

Program ini rencananya akan berjalan selama tiga tahun terhitung dari tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2022.

Evaluasi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk memaksimalkan materi yang diberikan.

"SOS Children’s Villages sangat bersyukur dengan program yang dilaksanakan bersama denganAllianz Indonesia. Sejak tahun 2019 lalu tampak hasil positif pada diri anak-anak remaja di salah satu lokasi village kami, yaitu SOS Children’s Villages Semarang. Mereka menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengambil sikap dalam persiapan diri mereka menuju mandiri," ungkap Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.

"Melalui program lanjutan di tahun 2020, “We Are the Future” yang dilaksanakan bersama Allianz, anak-anak muda di SOS Children’s Villages bisa mendapatkan bekal yang berguna bagi masa depan dan meningkatkan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Terutama saat kondisi pandemi seperti ini, mereka harus punya keterampilan yang baik agar tidak kalah saing dengan anak muda lainnya, bersama mitra yang terlibat secara nyata pada penurunan angka pengangguran anak muda di Indonesia," lanjut Gregor.