CewekBanget.ID - Setelah kesuksesan program “We Are Hope” pada tahun 2019 lalu, tahun ini Allianz Indonesia bersama SOS Children’s Villages kembali membuat program dengan nama “We Are the Future”.
Tujuan dari program ini adalah memberikan harapan bagi anak muda khususnya di SOS Children’s Villages Semarang untuk perkembangan kapasitas dan mempersiapkan remaja memasuki dunia kerja.
Secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 September 2020, sasaran program “We Are the Future” adalah remaja tingkat SMA/SMK yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Inggris dan komputer, program ketahanan diri dan kewirausahaan, pendampingan usaha, hingga pemagangan.
Baca Juga: Pori-Pori Kian Besar, Ini 5 Bahaya Bersihkan Wajah Pakai Tisu Basah!
Program ini rencananya akan berjalan selama tiga tahun terhitung dari tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2022.
Evaluasi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk memaksimalkan materi yang diberikan.
"SOS Children’s Villages sangat bersyukur dengan program yang dilaksanakan bersama denganAllianz Indonesia. Sejak tahun 2019 lalu tampak hasil positif pada diri anak-anak remaja di salah satu lokasi village kami, yaitu SOS Children’s Villages Semarang. Mereka menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengambil sikap dalam persiapan diri mereka menuju mandiri," ungkap Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
"Melalui program lanjutan di tahun 2020, “We Are the Future” yang dilaksanakan bersama Allianz, anak-anak muda di SOS Children’s Villages bisa mendapatkan bekal yang berguna bagi masa depan dan meningkatkan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Terutama saat kondisi pandemi seperti ini, mereka harus punya keterampilan yang baik agar tidak kalah saing dengan anak muda lainnya, bersama mitra yang terlibat secara nyata pada penurunan angka pengangguran anak muda di Indonesia," lanjut Gregor.
Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, Cui Cui mengatakan, "dukungan ini merupakan wujud komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas generasi muda Indonesia yang sejalan dengan salah satu pilar dari CSR Allianz Indonesia yaitu Pendidikan.
Tujuan kami adalah membantu sebanyak mungkin orang muda melalui pendidikan. Dengan melibatkan profesional di bidangnya, sekitar 40 anak muda SOS Children’s Villages mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Allianz di SOS Children’s Villages Semarang.
Kemandirian anak muda dan persiapan diri mereka memasuki dunia kerja adalah salah satu hal yang menjadi tugas kita bersama. Kami berharap melalui program ini dan banyak program lainnya yang didukung oleh Allianz, akan lebih banyak lagi generasi muda Indonesia yang mampu menggapai cita-citanya dan menciptakan masa depan yang lebih baik."
Testimoni remaja SOS Children's Villages
Putri Aurelia, salah satu remaja SOS Children's Villages Semarang yang mengikuti program "We Are Hope" tahun 2019 lalu turut memberikan kesan dan pesannya.
"Setelah mengikuti ‘We Are Hope’ tahun lalu, saya merasa lebih percaya diri berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris, hal ini sangat membantu saya saat mengikuti program magang di salah satu perusahaan sebagai salah satu syarat kelulusan.
Saya bersyukur karena tahun ini kembali diberikan kesempatan untuk belajar bersama Allianz. Saya berharap program ini tidak hanya di level beginner saja tetapi terus berlanjut sampai level professional sehingga dapat membantu saya saat memasuki dunia kerja nanti.
Terima kasih banyak SOS Children’s Villages dan Allianz Indonesia," ungkap Putri.
Baca Juga: Wajah Instan Cerah, 5 Warna Lipstik Ini Cocok untuk Kulit Kusam!
Allianz Indonesia selalu berkomitmen dalam mendukung pendidikan berkualitas dan lapangan kerja yang layak bagi anak muda.
Dengan menggandeng SOS Children's Villages, Allianz Indonesia bertujuan untuk mencapai salah satu target sasaran yang menjadi prioritas dalam melakukan aksi tanggung jawab sosial perusahaan pada Pasal 4 dalam Permensos No. 6 tahun 2016, yaitu bidang ketelantaran.
Enggak cuma itu, Allianz juga mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDG’S) nomor 4,8 dan 10 yang mengupayakan pendidikan dan pelatihan untuk mengurangi pengangguran pemuda sehingga pemuda mampu keluar dari garis kemiskinan dan mendapat kehidupan yang layak.
Jumlah pengangguran terus meningkat akibat pandemi Covid-19
FYI, jumlah pengangguran yang ada Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020 berjumlah 6,88 juta, di mana jumlah ini meningkat 60 ribu orang dibandingkan Februari tahun lalu.
Keadaan ini semakin diperparah oleh dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat jumlah pengangguran semakin bertambah dalam jumlah yang cukup besar.
Menteri perekomian Republik Indonesia, Airlangga menyebutkan ada setidaknya 3 juta pekerja yang terdampak Corona, baik yang terkena PHK ataupun dirumahkan tanpa digaji.
Dampak yang lebih jauh adalah terjadinya resesi ekonomi.
“Keadaan saat ini sangat mempengaruhi lapangan pekerjaan dan jumlah pengangguran, terutamauntuk anak muda yang baru mau melangkahkan kaki ke dunia kerja. Pilihan lapangan kerja yangmasih bertahan menjadi lebih sedikit dari sebelumnya, dengan jumlah angkatan kerja yang lebihbanyak. Siapapun harus memiliki keterampilan khusus untuk bisa terpilih dan mendapatkan pekerjaan," ujar Harry Hikmat, Direktur Jenderal Rehabilitas Sosial, Kementerian Sosial Republik Inodnesia.
"Untuk itu, pemerintah selalu berusaha mencari jalan agar masyarakat dapat memiliki ketrampilanyang baik agar mampu diterima di sebuah pekerjaan. Dan apa yang dilakukan oleh SOS Children’sVillages bersama Allianz Indonesia sangat baik, yaitu memperkuat generasi muda bangsa Indonesia,” lanjut Harry.
Masalah ini udah menjadi perhatian khusus bagi SOS Children’s Villages sejak awal pandemi Covid-19.
Sebagai sebuah organisasi nirlaba yang aktif dalam pemenuhan hak-hak anak, SOS Children’s Villages mengasuh dan membina lebih dari 5.500 anak yang telah atau terancam kehilangan pengasuhan orang tua di Indonesia.
Sedangkan, jumlah remaja yang saat ini sedang persiapan menuju kemandirian ada sebanyak 2.584 remaja, dengan lebih dari 200 diantaranya di usia yang menempuh pendidikan tinggi untuk siap bekerja.
Ada sebanyak 100 remaja yang saat ini enggak bekerja, sebagian dari mereka karena dirumahkan akibat pandemi.
Melihat kondisi ekonomi saat ini, sangat penting untuk membantu persiapkan anak-anak dengan ketrampilan yang mumpuni agar bisa bersaing di dunia kerja.
FYI, anak-anak yang dibina oleh SOS Children's Villlages ini berasal dari lingkungan dan budaya yang berbeda-beda yang tersebar di 11 kota Indonesia, dari Aceh hingga Flores.
Namun, tujuan dan keinginan mereka hanya satu, mampu menjadi pribadi yang mandiri dan sukses di dunia kerja. (*)
Baca Juga: 5 Chat Berulang dari Gebetan Ini Sering Bikin Kita Ilfil! Setuju?