Hentikan 3 Kebiasaan yang Cuma Hancurkan Diri Sendiri dan Usir Kebahagiaan Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 26 September 2020 | 19:10 WIB
Drama 'Flower of Evil' (foto : tvN via Hancinema)

CewekBanget.ID - Tentunya semua orang memiliki cara dan perjuangannya masing-masing demi melawan kata-kata negatif di dalam diri sendiri, yang biasanya membuat kita terus mengkritik dan menghancurkan kepercayaan diri.

Kadang mungkin berkonsultasi pada psikolog atau terapis dapat membantu, tapi enggak semua orang dapat memilih opsi tersebut.

Seringkali kata-kata yang merendahkan diri sendiri berada di bawah radar kesadaran dan kita enggak cukup mampu untuk menantang, apalagi mengenyahkannya, hingga akhirnya kita terbiasa mengecilkan hati sendiri dengan adanya kata-kata tersebut.

Demi membebaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang menggancurkan diri, sebaiknya kita ketahui dan pahami 3 kebiasaan yang mematikan kebahagiaan menurut psikoterapis Sean Grover, L.C.S.W., dalam laman psychologytoday.com.

Baca Juga: Jauhi 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Merusak Otak Kita!

Mengeluh

Drama 'Was It love?'

Komplain atau mengeluh adalah musuh kebahagiaan dan mematikan kepuasan dalam bentuk apapun.

Enggak salah kok sebenarnya, kalau kita merasa enggak mudah puas atau pengin mengeluh, terutama jika hal itu menginspirasi kita untuk tumbuh dan menantang diri sendiri.

Tetapi, kebiasaan mengeluh kronis tanpa disertai tindakan apapun akan membentuk pola berpikir negatif, pesimistis, dan penuh keputusasaan.

Kondisi itu akan memperkuat rasa enggak berdaya saat menghadapi frustrasi, menguras energi serta menjadi sumber keputusasaan kronis bagi diri sendiri, dan bahkan orang lain di sekitar.

Hasilnya adalah sikap apatis yang menyedot kegembiraan hidup.

Mengabaikan Diri

stress

Pengabaian diri dalam bentuk apapun bisa menyebabkan penyakit pada tubuh, pikiran, dan jiwa.

Pada akhirnya kita enggak dapat menikmati hidup secara berkelanjutan atau mengembangkan ketahanan diri.

Apalagi jika kita kurang tidur, enggak berolahraga, mengabaikan kebiasaan makan yang sehat, atau bergantung pada zat-zat tertentu.

Pikiran sangat membutuhkan rangsangan, tubuh membutuhkan gerakan, dan jiwa membutuhkan keseimbangan.

Orang yang memilih untuk mengabaikan ketiganya dan kerap mengabaikan diri sendiri akan membentuk gaya hidup yang mudah memicu depresi atau kecemasan sosial.

Baca Juga: Waspada Gigi Luka dan 3 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku!

Suka Menunda-nunda

Terlalu sering, kita tahu apa yang harus kita lakukan, namun kita justru menunda melakukannya.

Suka menunda dapat menyebabkan hilangnya peluang dan memunculkan rasa penyesalan, sehingga seseorang akan merasa terkucilkan lalu muncul pula rasa enggak percaya diri, dan rapuh secara emosional.

Ketika menunda-nunda, kita kerap menyangkal diri sebagai seseorang yang lebih baik.

Baca Juga: Waspada Tanda-tanda Stres Ini dan Ketahui Cara Menghilangkannya!

Cara Berhenti Melakukan Kebiasaan Buruk bagi Diri

Ada tiga cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang menghancurkan diri sendiri.

Pertama, cobalah tulis kebiasaan-kebiasaan yang ingin kita ubah di selembar kertas, sehingga kita bisa mulai sadar bahwa kita melakukan kebiasaan tersebut.

Kemudian buatlah langkah-langkah yang kira-kira bisa diambil untuk menggantikan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

Jika diperlukan, cobalah juga minta bantuan dari melakukan terapi, berpartisipasi dalam kelompok dukungan, pelatihan karir, mengikuti kelas edukasi, praktik spiritual, dan lainnya.

Ada banyak cara yang tersedia untuk menginspirasi diri kita sendiri untuk berubah.

Melepaskan kebiasaan-kebiasaan yang menghancurkan diri dengan mendapatkan banyak dukungan akan selalu memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, daripada mencoba menghilangkannya seorang diri.

(*)