CewekBanget.ID - Penggunaan media sosial memang punya segudang manfaat kalau kita bisa menggunakannya secara bijak.
Misalnya saja media sosial membuat kita bisa tetap terkoneksi secara virtual dengan orang lain.
Namun, media sosial yang tidak digunakan dengan bijak justru bisa membuat kita kecanduan yang tentunya dapat merugikan.
Baca Juga: Situasi/Tempat Terbaik Buat Menemukan Soulmate Tiap Zodiak. Aquarius di Kegiatan Sosial!
Kita pun sebaiknya enggak mengabaikan tanda-tanda kalau kita mulai kecanduan media sosial, girls.
Mulai dari merasa gelisah ketika enggak membuka media sosial sehari saja, sampai jadi menunda-nunda sesuatu karena asyik main media sosial.
Sejalan dengan penjelasan di atas, dilansir dari doktersehat.com berdasarkan survei dari Royal Society of Public Public Health dan Young Health Movement, media sosial memicu masalah seperti cyber bullying, depresi, kecemasan, merasa kesepian, gangguan tidur sampai kecanduan, lho!
Jangan langsung panik, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dan mengatasi kecanduan media sosial, walaupun bukan dengan cara yang instan yaa.
Ini 6 cara buat mengatasi kecanduan media sosial yang bisa kita coba, girls!
1. Coba cari kegiatan lain
Yup! cara ini terbilang ampuh untuk mengalihkan diri kita dari kecanduan media sosial.
Kalau kita sudah merasa kecanduan media sosial misalnya dengan menghabiskan banyak waktu cuma buat scrolling media sosial, kita bisa mulai melakukan kegiatan lain di dunia nyata yang lebih bermanfaat.
Baca Juga: Gawat! 5 Perilaku Ini Jadi Tanda Kalau Kita Kecanduan Media Sosial
Cara ini kita lakukan untuk mengalihkan perhatian kita supaya enggak terus-menerus bergantung sama media sosial.
Semakin sibuk diri kita menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka waktu untuk terpaku pada media sosial pun jadi makin sedikit. Bikin kita jadi lebih produktif juga, lho!
Kegiatan yang bisa kita lakukan misalnya baca buku, olahraga, me time, marathon nonton film atau sekadar berkumpul dan ngobrol bareng orang di rumah.
2. Komitmen untuk batasi penggunaan media sosial
Walaupun awalnya terasa berat, tapi cara ini terbilang ampuh bantu kita mengatasi kecanduan media sosial.
Kita harus komit sama diri sendiri untuk membatasi waktu yang kita gunakan untuk aktif di media sosial setiap harinya.
Misalnya, setiap hari kita cuma boleh buka media sosial di jam 4-5 sore saja, atau bisa di bagi menjadi beberapa kali dengan durasi yang singkat.
Nah di luar jam itu kita pun harus tegas ke diri sendiri untuk enggak membuka media sosial.
Atau bisa juga kita komitmen untuk membuka sosial media setelah semua kegiatan pokok di hari itu sudah kita selesaikan.
Dengan komitmen membatasi penggunaan media sosial, kecanduan kita sama medsos pun akan mulai berkurang, girls.
Baca Juga: DIY Masker Tepung Beras Untuk Wajah Cerah Cuma dalam Semalam!
3. Matikan notifikasi
Lihat notif dari salah satu platform media sosial yang kita punya, langsung deh rasanya pengin cepat membuka dan melihatnya. Mengalami hal serupa? he-he.
Untuk itu, biar kecanduan sosial media kita enggak makin parah dan mengganggu aktivitas, coba untuk matikan notifikasi dari semua platform media sosial yang kita miliki.
Soalnya seringkali notifikasi yang muncul dengan mudah mengalihkan fokus dan memicu kita untuk membukanya serta meninggalkan aktivitas yang sedang kita lakukan.
Mulai sekarang coba untuk matikan notifikasi dan jauhkan gadget dari jangkauan kita, girls.
Dengan mematikan notifikasi, kita jadi enggak tahu ada update dari sosial media yang memicu kita tergiur untuk membukanya.
Kita pun jadi lebih fokus mengerjakan tugas atau hal lainnya yang lebih penting dan bermanfaat.
Cara ini membantu kita agar lebih mudah berkonsentrasi pada kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan produktif.
Baca Juga: Peserta Lolos CPNS 2019 Diumumkan, Ini Persyaratan Pemberkasan yang Harus Dilengkapi!
4. Batasi juga penggunaan gadget
Handphone mungkin jadi salah satu gadget yang paling sering kita gunakan untuk membuka media sosial.
Untuk itu, coba atasi kecanduan media sosial dengan batasi diri dalam penggunaan gadget, misalnya dalam hal ini handphone, girls.
Hal ini akan mendukung kita untuk tidak membuka sosial media setiap saat.
Menghabiskan waktu untuk ngobrol dengan orang-orang di dekat kita juga membantu kita untuk mengurangi kebiasaan ketergantungan sama gadget.
5. Perbanyak sosialisasi di kehidupan nyata
Cara selanjutnya yang bisa kita coba adalah dengan perbanyak sosialisasi di kehidupan nyata.
Bukan berarti komunikasi lewat media sosial enggak boleh ya, tapi untuk mencegah kecanduan medsos kita semakin parah, cara ini wajib kita coba.
Bersosialisasi dalam kehidupan nyata membuat kita pelahan mulai melupakan keberadaan media sosial, kita pun jadi lebih mengenal lawan bicara dengan baik sehingga merasa lebih dekat dan menyenangkan.
Baca Juga: Review A'pieu Juicy Pang Mousse Tint yang Lagi Viral. Ringan & Lembap Banget!
6. Detoks Media Sosial
Cara terakhir yang juga bisa kita coba adalah dengan detoks sosial media.
Selama masa detoks media sosial, kita menghentikan kebiasaan menggunakan media sosial dalam jangka waktu tertentu.
Kita bisa mengganti waktu bermain media sosial dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya saja mengembangkan hobi atau malah mencoba bebagai kegiatan baru. Dengan begitu pikiran kita pun bisa jadi lebih fresh.
Detoks media juga memberikan efek positif untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas kita, lho!
Dilansir dari Kompas.com, menurut seorang psikolog klinis bernama Alif Aulia Masfufah, apabila ingin rehat sementara dari sosial media, sebaiknya kita menghapus aplikasi media sosial di gadget kita.
Dengan begitu, kita menjadi terbiasa untuk tidak ketergantungan dengan media soial.
"Setelah rehat sejenak, bisa dipastikan seseorang punya kontrol lebih saat melihat media sosial," jelas Aulia seperti dilansir dari Kompas.com
Baca Juga: MOBB (Mino 'WINNER' dan Bobby 'iKON') Nyanyi Bareng Lagi Setelah 4 Tahun!
Yuk mulai lebih bijaksana dalam bermain sosial media, ya.
Kalau dirasa kecanduan media sosial yang kita alami semakin menggangu dan sulit untuk diatasi, enggak ada salahnya minta bantuan kepada orang terdekat atau ahlinya.
(*)