Sebab protein adalah yang lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dicerna, zat gizi ini dapat memiliki efek yang lebih besar pada termogenesis daripada misalnya, sepiring spageti atau salad.
Jadi, makan steak daging dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan seseorang menjadi berkeringat lebih banyak dan kemudian bisa memicu bau badan enggak sedap.
Kelelahan
Efek kebanyakan makan daging yang lain adalah badan terasa lelah dan mengantuk setelah makan.
Semua energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang banyak mengandung daging dapat membuat seseorang merasa lesu atau benar-benar mengantuk setelah makan.
Saat mencerna protein seperti dari daging, tubuh perlu memprioritaskan aliran darah ke usus, yang berarti mengalihkannya dari area lain di tubuh, termasuk otak.
Reaksi itu bisa menyebabkan rasa pening yang kadang-kadang terjadi setelah terlalu banyak makan daging.
Namun, ini juga berlaku untuk makanan enggak seimbang yang terlalu tinggi karbohidrat atau lemak, karena dapat menyebabkan insulin dan kadar gula darah melonjak.
Selain itu, beberapa jenis daging seperti daging sapi dan kalkun mengandung triptofan atau asam amino tinggi yang terkait dengan produksi melatonin, hormon manusia yang mengatur tidur.
Sembelit
Salah satu konsekuensi dari makan terlalu banyak daging adalah kemungkinan kita makan lebih sedikit makanan lain seperti biji-bijian dan produk segar.
Akibatnya, kita mungkin merasa kembung hingga menderita sembelit atau diare karena pencernaan yang buruk.
Daging mengandung banyak nutrisi, tetapi enggak menyediakan serat dalam jumlah yang baik.