Kadang kita lupa kalau kuantitas dan kualitas adalah dua hal yang berbeda.
Jadi walaupun kita merasa sudah tidur cukup, bukan enggak mungkin kualitas tidur kita ternyata enggak cukup baik.
Menguap bisa saja terjadi karena kita merasa kelalahan ketika beraktivitas di siang hari atau memilik gangguan tidur yang belum terobati, seperti sleep apnea.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kualitas tidur yang buruk adalah memiliki durasi tidur yang cukup setiap malamnya yaitu 7-9 jam sesuai rekomendasi ahli, mengatasi gangguan tidur yang dialami seperti sleep apnea, dan menghindari segala sesuatu yang bisa mengganggu kualitas tidur.
Kebiasaan seperti minum banyak alkohol sebelum tidur bisa menurunkan kualitas tidur, membuat kita lebih lelah di hari berikutnya, dan lebih sering menguap.
Bosan
Hal lainnya yang bisa menyebabkan kita sering menguap meski sudah tidur cukup adalah karena bosan.
Sering menguap dalam konteks ini umumnya terjadi ketika seseorang melakukan sejumlah tugas atau pekerjaan.
Jadi, menguap tersebut adalah respons tubuh untuk membuat orang tersebut tetap terjaga di tengah aktivitasnya.
Perilaku 'Menular'
Sadar enggak kalau teman yang ada di dekat kita kadang ikut menguap ketika kita menguap?
Beberapa teori menunjukkan bahwa menguap memainkan peran sosial dalam kelompok.
Jika kita mengalami hal ini di kelompok sosial kita, itu artinya kita selaras dengan orang lain di kelompok tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih mungkin mengalami ini memiliki tingkat empati yang lebih tinggi.
Anatomi menguap kemungkinan besar ditemukan pada bagian batang otak, yang merupakan pusat utama perilaku otomatis lainnya, seperti bernapas, batuk dan menelan.
Inilah sebabnya mengapa kebanyakan dari kita mengalami kesulitan menahan keinginan menguap ketika sudah memulai.
Baca Juga: 4 Akibat Kebanyakan Tidur. Jangan Habiskan Weekend Buat Rebahan Doang!