Antara Berlari atau Jalan Cepat, Mana yang Lebih Ampuh Bakar Kalori?

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 6 Februari 2021 | 14:14 WIB
Mereka yang hobi berlari menghadapi risiko cedera pangkal paha. (wallpaper4screen.com)

CewekBanget.ID - Lari sering kali disebut sebagai salah satu jenis olahraga yang baik untuk menurunkan berat badan.

Selain praktis karena bisa dilakukan di mana saja dan enggak memerlukan banyak perlengkapan khusus, lari juga cukup efektif untuk membakar kalori.

Di sisi lain, kita juga sering mendengar bahwa jalan cepat sangat baik untuk orang-orang yang pengin menurunkan berat badan.

Jadi, mana yang lebih efektif untuk membakar kalori, ya? Jalan cepat atau lari? Intip penjelasannya berikut ini, yuk! 

Baca Juga: Buat Cedera, Hindari 10 Kesalahan dalam Berlari yang Sering Dilakukan!

Target Kebugaran

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dipahami bahwa keduanya adalah olahraga kardiovaskular yang sama-sama baik dan enggak ada yang lebih baik dari pilihan lainnya.

Namun, penting untuk mengetahui apa target kebugaran kita sebelum menentukan olahraga yang tepat untuk kita.

Beberapa manfaat kardio antara lain membantu menurunkan berat badan atau menjaga berat badan sehat, meningkatkan stamina, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah tubuh terkena penyakit kronis.

Selain itu, olahraga kardio juga dapat menguatkan jantung, membantu memperpanjang usia hidup, dan baik untuk kesehatan mental.

Bakar Kalori Lewat Berlari

Meski sama-sama bisa membantu membakar kalori, namun lari bisa membakar kalori lebih banyak bahkan hingga dua kali lipat kalori yang terbakar lewat jalan kaki.

Misalnya, seseorang dengan bobot 72 kg lari 8 kilometer per jam bisa membakar sekitar 606 kalori; sementara jalan cepat dengan waktu yang sama namun dengan kecepatan 5,6 kilometer per jam hanya membakar sekitar 314 kalori.

Sedangkan untuk membakar 0,5 kilogram berat badan, kita butuh membakar sekitar 3.500 kalori.

Jadi, jika target kita adalah menurunkan berat badan, lari adalah pilihan yang lebih baik.

Namun, jika lebih suka melakukan jalan cepat namun ingin hasil yang lebih efektif, cobalah meningkatkan kecepatan dan mempertahankannya selama dua menit, kemudian turunkan lagi kecepatannya, misalnya selama 30 detik.

Ulangi terus urutan tersebut hingga sesi jalan kaki berakhir.

Baca Juga: Buat Pemula, Ini 7 Tips Saat Olahraga Lari yang Perlu Kita Perhatikan!

Meski enggak seefektif lari dalam hal membakar kalori, namun jalan cepat dengan pola tersebut cukup efektif untuk meningkatkan denyut jantung, memperbaiki suasana hati dan meningkatkan kebugaran aerobik.

Bagaimana jika kondisi atau suasana hati enggak memungkinkan untuk lari? Enggak masalah; seperti yang telah dipaparkan, kedua jenis olahraga ini sama-sama baik dan sama-sama bisa membantu membakar kalori.

Jadi, jika kita baru mulai berolahraga atau enggak bisa lari, maka jalan cepat masih bisa membantu untuk membuatmu mencapai bentuk tubuh ideal.

Apa saja kelebihan jalan cepat dibanding berlari?

Lebih Minim Cedera

Risiko cedera jalan kaki cenderung lebih rendah daripada lari bahkan beberapa jenis olahraga aerobik lain.

Cedera yang diakibatkan dari lari, misalnya karena stres pada kaki setelah sesi lari jarak jauh seperti maraton.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan osteoarthritis, terutama di bagian lutut.