Karena kalau berlebihan, bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, lho!
Itu karena pola makan yang tinggi protein hewani secara umum bisa menjadi faktor penyebab batu ginjal, seperti dicatat oleh situs Harvard Medical School, Harvard Health.
Mengganggu kesehatan usus
Menurut Meghan Lyle, MPH, seorang Ahli Gizi, "meskipun peptida kolagen sedang populer saat ini, manfaat penggunaannya masih dalam penelitian.
Dalam beberapa uji klinis, ada juga beberapa efek samping yang dilaporkan.
Dalam beberapa penelitian, beberapa pasien mengalami sembelit ketika mereka mulai memasukkan peptida kolagen sebagai bagian dari suplemen mereka.
Dalam beberapa kasus, meski jarang, penggunannya mengalami penurunan nafsu makan.
Baca Juga: Manfaat Minuman Kolagen Bisa untuk Kesehatan Kulit dan Diet Sekaligus
Meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kanker
Dr. JoAnn Manson, kepala divisi pengobatan pencegahan di Rumah Sakit Wanita dan Brigham Boston, mengatakan kepada majalah Time bahwa logam berat termasuk timbal, kadmium, dan logam lain telah muncul berulang kali dalam suplemen, enggak terkecuali minuman kolagen.
Logam inilah yang bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, hingga masalah kognitif.
Dapat menyebabkan reaksi alergi
"Efek samping paling berisiko dari pengobatan apa pun biasanya adalah reaksi alergi," Dr. Malloy memperingatkan.
Suplemen kolagen atau produk kulit dapat menghasilkan reaksi alergi, yang bahkan bisa mengancam nyawa.
Gejala reaksi alergi termasuk gatal atau kesemutan di mulut atau area kulit di mana kolagen dioleskan, pembengkakan pada lidah atau kulit.
Adapun reaksi lain yaitu sakit perut, mual, muntah. Kalau kita mengalami gejala-gejala ini, maka kita harus segera menghentikan penggunaan kolagen dan mencari pertolongan medis, ya!
Baca Juga: 8 Kebiasaan Biar Kolagen dalam Kulit Makin Banyak, Awet Muda!
(*)