Karena buah-buahan rendah kalori seperti apel lebih mengenyangkan, kita mungkin makan lebih sedikit makanan sepanjang hari.
Khususnya, apel hampir tiga kali lebih mengenyangkan daripada sebatang cokelat.
Penelitian menunjukkan bahwa apel paling baik dimakan utuh daripada dijus untuk mengurangi rasa lapar dan mengendalikan nafsu makan.
Konon, dua penelitian mengaitkan jus apel dengan pengurangan lemak tubuh dibandingkan dengan minuman kontrol dengan jumlah kalori yang sama.
Ekstrak polifenol apel terbuat dari salah satu senyawa alami buah juga dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.
2. Grapefruit
Grapefruit adalah persilangan antara jeruk bali dan jeruk yang biasanya dikaitkan dengan diet dan penurunan berat badan.
Dalam bahasa Indonesia, grapefruit disebut dengan jeruk limau gedang atau jeruk bali merah. Setengah grapefruit mengandung 39 kalori dan menyediakan 65 % asupan harian referensi (RDI) untuk vitamin C.
Varietas jeruk bali merah ini juga menyediakan 28 % dari RDI untuk vitamin A.
Baca Juga: Daftar Pemain The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It. Lengkap!
Terlebih lagi, grapefruit memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah, yang berarti ia melepaskan gula ke aliran darah lebih lambat.
Diet rendah GI dapat membantu penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan, meskipun buktinya terbatas.
Dalam sebuah penelitian pada 85 orang gemuk, makan grapefruit atau minum jus grapefruit sebelum makan selama 12 minggu menghasilkan penurunan asupan kalori, penurunan 7,1 % berat badan, dan peningkatan kadar kolesterol.
Selain itu, ulasan terbaru menemukan bahwa konsumsi jeruk bali merah dapat mengurangi lemak tubuh, lingkar pinggang, dan tekanan darah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
3. Buah beri
Buah beri adalah pembangkit tenaga nutrisi rendah kalori.
Misalnya, 1/2 cangkir (74 gram) blueberry cuma mengandung 42 kalori tetapi menyediakan 12 persen RDI untuk vitamin C dan mangan, serta 18 % untuk vitamin K.