Akibatnya, enggak ada udara ke paru-paru dan oksigen berkurang di seluruh tubuh, termasuk ke jantung dan otak.
OSA pun biasanya terjadi lebih dari lima kali dalam satu jam.
"Kalau orang punya sakit jantung, kalau saat tidur kekurangan oksigen terus-menerus karena OSA, jantungnya juga berhenti sehingga bisa menyebabkan kematian," ujar Agus.
Bertahun-tahun mengalami henti napas saat tidur juga bisa menyebabkan seseorang berisiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner.
Sayangnya, banyak orang enggak menyadari kalau sering mengalami henti napas saat tidur.
Baca Juga: Menawannya Finalis Miss Supranational 2021 Asal Spanyol, Dana Tomuta!
Beberapa faktor bisa menimbulkan risiko sleep apnea, di antaranya: kelebihan berat badan, lingkar leher terlalu besar, kelainan saluran napas atas, peradangan saluran napas, merokok, hingga memiliki penyakit paru kronis seperti asma.
Enggak cuma disebabkan oleh Obstructive Sleep Apnea (OSA), meninggal saat tidur juga bisa disebabkan karena beberapa hal di bawah ini:
1. Jantung berhenti mendadak
Jantung yang mendadak berhenti bekerja bisa terjadi akibat simpul di jantung (nodus sinoatrial) seseorang terganggu.
Kondisi ini murni karena ada kerusakan sistem jantung dan bisa mematikan dalam beberapa menit pertama.
Henti jantung banyak ditemui saat seseorang tertidur karena aliran darah ke otak akan terhenti dan mematikan semua fungsi tubuh yang lain.
Sayangnya, enggak banyak gejala yang bisa kita perhatikan sebelum henti jantung terjadi.