CewekBanget.ID - Apakah kita termasuk orang yang mudah cemas atas berbagai hal, bahkan untuk hal-hal paling sepele?
Mungkin kita malah jadi makin khawatir gara-gara pikiran yang melanda kita sangat mengganggu.
Tapi sebetulnya kecenderungan kita yang gampang cemas ini ada penjelasan psikologisnya, lho!
Baca Juga: Pandemi Bikin Stres dan Mudah Cemas? Pelajari Cara Mengatasinya!
Efek Samping Pikiran Kreatif
Rupanya kecemasan atau kekhawatiran bisa jadi merupakan efek samping dari pikiran kreatif yang kita miliki.
Fyi, renungan dan kreativitas dikontrol oleh amigdala.
Secara umum, kecemasan dan kreativitas mendorong otak untuk bekerja dengan cara yang sama, yaitu membentuk ide atau pengalaman dari sesuatu yang enggak ada.
Nah, kalau kita enggak berhati-hati, kita akan terdorong untuk mempercayai ketakutan dan mimpi buruk sebagaimana kita percaya dengan angan-angan dan gagasan.
Baca Juga: Sering Pusing Mendadak? Bisa Jadi Kita Terserang 5 Penyakit Ini!
Perasaan Kita Tetap Valid
Tapi ini bukan berarti kita menganggap perasaan yang melanda kita jadi enggak valid, ya!
Perasaan kita tetap berhak untuk diakui karena kita jelas-jelas mengalaminya, tapi hal itu enggak selalu nyata atau benar-benar ada di tengah realitas kita.
Inilah penyebab banyak orang mengkhawatirkan berbagai hal yang enggak jelas eksistensinya, seperti ramalan dan hal-hal lain yang enggak bisa kita kontrol.
Proyeksi Hal yang Dipikirkan
Sebetulnya kecemasan enggak selalu menandakan kegagalan atas sesuatu.
Malah, hal tersebut justru merupakan pertanda kalau kita telah memperkuat kapasitas mental kita untuk jadi lebih kreatif.
Pada titik ini, kita telah berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru.
Yang enggak kita sadari, kecemasan membuat kita memikirkan sesuatu secara terus-menerus dan menjadikan hal yang sebelumnya enggak nyata jadi terwujud.
Ini bukan 'keajaiban', melainkan karena otak kita bekerja seperti mesin pencari dan semakin sering kita memikirkan sesuatu, semakin mungkin hal tersebut muncul.
Jadi sebetulnya, hal yang ada dalam benak kita adalah sesuatu yang secara enggak sadar kita cari.
Pada akhirnya, hal yang paling sering kita pikirkan dan kita percayai adalah hal yang kita alami karena kita sendiri yang menciptakannya.
Tapi gagasan tersebut hanya dapat terwujud jika kita terus-menerus memikirkan dan melakukan hal tertentu yang secara langsung atau enggak langsung membuatnya jadi nyata.
Ini bukan hanya berlaku pada gagasan dan kreativitas, tetapi juga ketakutan.
Jadi ingat kalau isi kepala kita adalah ruang aman tempat kita bebas memikirkan apa saja sebelum dapat mewujudkannya jadi nyata, ya.
(*)