Tetapkan Tujuan yang Realistis
Kita bisa jadi mudah kecewa terhadap diri sendiri karena enggak dapat mencapai suatu tujuan, padahal tujuan yang telah kita tetapkan itu memang pada dasarnya sulit diraih.
Jadi sebaiknya mulailah dengan menetapkan tujuan kecil tapi realistis terlebih dulu.
Daripada langsung melompat ke tujuan besar, bangun langkah-langkah kecil menuju rencana besar kita di masa depan.
Ini juga akan membantu kita lebih mengapresiasi diri sendiri atas setiap usaha yang kita lakukan.
Baca Juga: Apa Itu Impostor Syndrome yang Dialami Seo Dal Mi di 'Start-Up'?
Hindari Lingkungan Toxic
Jangan-jangan, kita mengalami sindrom penipu gara-gara pengaruh lingkungan yang toxic.
Hal enggak sehat yang bisa dilakukan orang-orang di sekitar kita antara lain selalu mengkritik, mengejek, dan meremehkan kita, sehingga kita merasa diri sendiri enggak pantas mendapatkan hal baik atau pencapaian.
Cara yang paling tepat untuk menyembuhkan diri kita dari kecenderungan untuk membenci diri sendiri adalah lewat memutuskan hubungan dengan orang-orang yang toxic dan enggak dapat menghargai kita.
Baca Juga: Marion Jola Punya Sindrom MPO yang Bikin Dia Dulu Sering Di-Bully
Belajar Menerima Pujian
Orang dengan imposter syndrome kerap mengalami kesulitan untuk menerima pujian, bahkan meskipun pujian tersebut tulus diberikan, karena merasa orang lain hanya berusaha menghibur kita.
Ketika kita memiliki imposter syndrome, pujian justru membuat kita merasa malu, marah, atau enggak nyaman.
Mulai sekarang, ubah pola pikir kita dan belajarlah untuk lebih dapat menerima pujian, ya.
Kita bisa mencoba mempraktekkan skenario yang membentuk situasi ketika kita mendapat pujian bersama teman, agar kita dapat memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menerima sanjungan tersebut alih-alih tersinggung atau menghina diri sendiri.