Beberapa orang merasa tidur adalah pelarian terbaik dari keinginan untuk menangis dan bersedih.
Selain itu, ada pula perkataan yang menyebut bahwa tidurnya orang yang puasa adalah ibadah.
Kita bisa memaknai kalimat tersebut sebagai tanda bahwa daripada melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, lebih baik kita tidur saja.
Biasanya tidur yang nyenyak dapat membantu membuat kita merasa lebih tenang saat terbangun.
Biarkan Menangis
Terakhir, sesungguhnya healing terbaik dari dorongan untuk menangis adalah membiarkan diri kita untuk meneteskan air mata.
Toh, sebetulnya menangis saat sedang puasa itu boleh-boleh saja kok, asal air mata enggak menjadi sesuatu yang masuk ke rongga tubuh.
Tapi ingat, inti dari puasa Ramadan adalah upaya kita untuk mengendalikan nafsu, termasuk nafsu makan, minum, dan emosi.
Jadi ini bukan masalah menahan tangis, tapi kita yang harus belajar untuk mengendalikan emosi agar enggak meluap-luap secara berlebihan dan malah membatalkan puasa.
Baca Juga: Anti Bau Mulut Saat Puasa, Konsumsi 4 Makanan Ini di Waktu Sahur!
(*)