Suara Anak Muda Beneran Didengar Enggak Sih Sama Pemerintah? | Yang Muda Yang Memilih

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Kamis, 10 November 2022 | 11:38 WIB
Ilustrasi anak muda (petersons.com)

CewekBanget.ID - Anak muda disebut sebagai 'agent of change' alias agen perubahan.

Anak muda diharapkan mampu membawa perubahan terhadap kondisi kurang atau belum baik yang terjadi saat ini.

Tapi, ketika anak muda bersuara alias mengutarakan pendapat dan saran, apakah benar-benar didengar oleh para elit?

Baca Juga: Menurut Survei, Begini Sosok Pemimpin yang Diharapkan Anak Muda | Yang Muda Yang Memilih

Sayangnya, kenyataan yang ada saat ini enggak seindah teori yang ada.

Suara anak muda yang masuk dalam elit politik terkesan masih minor, sedangkan suara anak muda yang enggak terjun ke ranah politik seperti diacuhkan.

Padahal, suara anak muda semestinya turut didengar dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah.

Anak muda mau bersuara, tapi aksesnya dibatasi

Lalola Easter Kaban, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam acara Mata Najwa 'Muda Bersuara' (28/10/2021) mengatakan kalau pemerintah terkesan masih menganggap anak muda enggak tahu apa-apa.

Selain itu, banyak anak muda yang sebenarnya pengin menyuarakan pendapat, tapi sayangnya menurut Lalola, aksesnya dibatasi.

"Publik mengharapkan anak muda bertindak, tapi aksesnya seringkali dibatasi," kata Lalola.

Lalola melanjutkan, anak muda juga sering dijadikan sebagai 'ladang suara' aja dalam pemilu.

Selain itu, perannya kurang diperhatikan lagi.

Meski kurang didengar, anak muda harus tetap bersuara!

Meski kenyataannya suara kita para anak muda kurang didengar sama pemerintah, namun hal ini jangan sampai mematahkan semangat kita dalam menyampaikan pendapat dan saran.

Karena bagaimana pun juga, kita anak muda adalah agen perubahan yang sebenarnya punya kekuatan untuk mengubah situasi yang ada sekarang.

"Sebagai anak muda kita harus konsisten dengan pesan kita. Jangan takut untuk bersuara," ujar Cinta Laura di acara Mata Najwa.

Menurut Cinta, kalau anak muda sampai takut bersuara, maka ini sama aja seperti kita turut menormalisasikan hal-hal yang enggak benar dan enggak adil.

"Walaupu banyak faktor yang akan membungkam dan membuat kita diam, aku rasa kalau kita percaya terhadap apa yang kita bilang dan punya fakta-fakta kuat untuk mem-backup apa yang kita katakan jangan takut untuk bersuara.

Kalau kita konsisten pasti lama-lama akan didengar. Kalau kita bekerja sama, aku yakin perubahan akan terjadi," lanjut Cinta.

Menurut survei: masyarakat semakin takut untuk berpendapat

Berdasarkan hasil Survey Nasional September 2020, Indikator Politik Indonesia, sebanyak 21,9% responden setuju kalau sekarang ini masyarakat semakin takut untuk menyatakan pendapat.

47,7% responden menyatakan agak setuju, sedangkan 22% bilang kurang setuju.

Baca Juga: 5 Peran Mahasiswa dalam Dunia Politik | Yang Muda Yang Memilih

Ini menunjukkan kalau situasi yang terjadi saat ini membuat warga jadi takut untuk berpendapat.

Selain itu, ini juga bisa jadi tolak ukur kalau pendapat yang anak muda sampaikan kurang didengar dan merasa percuma aja ketika mengutarakan pendapat.

Anak muda harus bisa memberikan solusi, pemerintah harus bisa mendengar!

Kalau hal-hal yang terjadi belakangan ini bikin kita malas dan takut untuk bersuara, ini justru merugikan diri kita sendiri, girls!

Hal ini sejalan dengan penyataan Faldo Maldini, Staf Khusus Mensesneg.

"Kalau kita takut bersuara berarti kita sedang rugi menjadi warga negara... Padahal negara melindungi semua kebebasan untuk berbicara, demokrasi, berpendapat dan sebagainya," ujar Faldo. 

"Tugas pemerintah adalah mendengarkan, mau yang muda, yang tua, semua kita dengerin," tambah Faldo.

Selain menyampaikan pendapat berupa kritik, keberatan, dan saran, kita sebagai anak muda juga harus bisa memberikan sebuah solusi terhadap permasalahan yang ada.

"Tugas kita anak muda bukan memberikan kritik, tapi menghadirkan sebuah solusi," kata Gamal Albinsaid, politikus muda PKS.

Nah, jadi enggak ada alasan lagi untuk malas dan takut bersuara ya, girls!

Karena kalau kita konsisten, maka suara kita lama-kelamaan akan didengar, kok.

Jangan berhenti percaya kalau kita bisa menghadirkan perubahan, ya! Semangat!

(*)

Baca Juga: 4 Alasan Peran Mahasiswa Penting Banget di Dunia Politik | Yang Muda Yang Memilih