When We Talk About Namja*

By Astri Soeparyono, Kamis, 27 November 2014 | 17:00 WIB
When We Talk About Namja* (Astri Soeparyono)

Dirga!

Tak banyak yang tahu mengenai kehebatan Dirga dalam bermain sepak bola. Sebab ia tak pernah menjadi kapten dalam pertandingan sepak bola ataupun futsal di lingkungan sekolah.

Di sekolah Dirga lebih menonjol mengenai urusan keterlambatan dan bad boy-nya. Ia sering terlihat jalan bareng dengan cewek. Sering membuat cewek salah tingkah. Terkadang di sisi lain ia mengacuhkan cewek-cewek yang mencari perhatiannya.

Namun siapa yang teliti melihat perkembangan Dirga sampai duduk kelas XII ini bakal mengakui sepak terjangnya yang perlahan terlihat.

 Ia terlihat tak berambisi untuk urusan menjadi nomor satu di sekolah tapi prestasi pelajarannya tak pernah lepas dari lima besar.

 Ia seringkali memenangkan lomba debat dan pemikiran-pemikiran bebasnya yang sering ia cantumkan di buletin. Ia menguasai sejarah, ekonomi, dan politik. Omongan yang keluar dari mulutnya seperti mahasiswa. Tak heran, sih, sebab ia dikenal penghuni paling rajin mengunjungi perpustakaan dan toko buku.

Di lingkungan rumahnya, ia dikenal sebagai kapten sepak bola untuk perkumpulan remaja komplek dan otak dari kemenangan kejuaraan antar komplek. Ia sering menempatkan dirinya sebagai playmaker.

"Gue suka lihat Dirga kalau udah bikin cewek melting gitu. Tiba-tiba kebayang aja seperti melihat Jiyoung yang berdiri di atas panggung menatapi penonton dengan tampang datarnya namun bikin cewek-cewek meleleh," aku mulai menjelaskan namun malah membuat Sandra dan Fia makin mengernyitkan dahi.

"Gue masih belum menemukan benang merah antara Jiyoung dengan Dirga." Fia masih menatapku bingung. Ia mulai bersikeras mengingat K-pop idol siapa yang pas disangkutpautkan dengan Dirga. "Gue enggak nemu. Gue malah mikirnya Soe Hok Gie. Karena Dirga suka sejarah."

Sandra tertawa mendengar pernyataan lugu Fia. Ia lalu menganggukkan kepalanya. "Representasi orang berbeda, yah, pada satu objek. Sering sulit dimengerti."