When We Talk About Namja*

By Astri Soeparyono, Kamis, 27 November 2014 | 17:00 WIB
When We Talk About Namja* (Astri Soeparyono)

Aku ikut tertawa sambil mengiyakan omongan Sandra yang lama-lama terlihat bijak. "Lo lama-lama pemikirannya dewasa, yah."

"Faktor umur. Beberapa bulan lagi, kan, tamat SMA," seloroh Sandra. "Heh, tapi kalau gue pikir gayanya Dirga itu asyik. Sifat santainya itu ngingetin gue sama Doo Joon 'Beast'."

"Bener. Kalau itu gue setuju," Fia cepat-cepat membenarkan. "Give me five!" Kali ini ia yang mencibir ke arahku. "Tampangnya terlihat sok tahu, padahal yang diomonginnya emang bener sih," lanjut Fia dengan suara pelan.

When We Talk About Namja*

Dirga tertawa lebar mendengar semua ceritaku mengenai cowok-cowok yang sering kami ceritakan dan kami representasikan pada K-pop idol. "Jadi, apa judul topik dari obrolan kalian itu?"

"When we talk about namja," aku tersenyum malu. Memandang Dirga, tetangga yang satu SMA denganku dan diam-diam kukagumi sejak ia mengangkat artikel mengenai gelombang Korea tiga bulan yang lalu.

"Namja?" Dirga sesaat mengernyitkan dahi lalu tertawa lebar. "I know that. Sebutan cowok dalam bahasa Korea," ujarnya cepat sebelum sempat aku menjawab pertanyaannya.

Aku tertunduk malu, menyeruput mocca float hasil traktiran dari Dirga. Traktiran yang dijanjikan Dirga karena aku mau menjadi teman lari paginya.

 

Did you know, Dirga. Sekarang lo jadi oppa gue. Orang yang gue suka. Namja yang gue samain dengan Jiyoung yang mentah-mentah ditolak oleh dua sahabat gue, bisikku dalam hati seraya melirik ke arah Dirga yang kini juga sibuk dengan mocca float di tangannya.

*Namja : bahasa Korea, artinya cowok.

(Oleh: Eda Ervina, foto: tumblr.com)