Secangkir Teh Vanilla

By Astri Soeparyono, Kamis, 28 Agustus 2014 | 16:00 WIB
Secangkir Teh Vanilla (Astri Soeparyono)

            Sepulang sekolah aku mampir ke mini market untuk membeli teh vanilla karena kebetulan di rumah sudah habis. Mungkin dengan ke mini market rasa sedihku akan hilang. Setidaknya aku ada kegiatan, bukannya malah menangis di dalam kamar.

            Mini marketnya lumayan sepi, hanya ada dua atau tiga pembeli. Aku sering ke sini, jadi pelayannya sudah tidak kaget lagi kedatangan artis. Aku langsung menuju tempat aku bisa mendapatkan teh vanilla.

            Sebelum ke sini aku menelepon manajerku untuk menjemputku. Sialnya di saat seperti ini ia bilang nanti malam aku ada jadwal mendadak untuk off air. Dan dengan bodohnya aku mengiyakan.

Aku memang sangat suka bernyanyi, tapi menjadi penyanyi benar-benar bukan hal mudah. Jika aku punya satu saja alasan menarik kenapa aku harus tetap jadi penyanyi, mungkin aku akan seterusnya jadi penyanyi. Ini hanya masalah waktu.

            Belum sempat merenungkan tentang profesi, aku setengah pingsan melihat Joni berdiri di depan kasir mini market. Mungkin penderitaanku tadi belum cukup hingga aku harus bertemu lagi dengannya. Aku menunduk-nunduk di balik rak sambil memanjatkan doa dalam hati.

            Pengunjung mini market yang baru datang, melihatku dengan kaget. "Lho! Shalissa Selbian?! Foto bareng, dong!"