Surat Kecil Untukmu

By Astri Soeparyono, Sabtu, 1 Maret 2014 | 16:00 WIB
Surat Kecil Untukmu (Astri Soeparyono)

 

Kamu menatap anak-anak kecil yang sedang bergulingan di rerumputan. Aku, entah menatap apa, terdiam mendengarkanmu. Kemudian kamu melanjutkan, "Aku mau nemenin Mamaku. Dia sendirian. Pekerjaan Papa membuatnya jarang bisa pulang. Ya, aku mau pulang saja. Meskipun pada awalnya aku memilih bersekolah di Jogja agar lebih mudah ketika masuk universitas di sini, tetapi aku tidak tega membiarkan Mama kesepian. Aku ingin menemani Mama." Terkesiap. Aku menoleh ke arahmu. Kagum. Tetapi masih saja, rasanya ingin menangis.

 

Ke-dua, pantai. Aku sudah sering pergi ke pantai bersama teman-teman di kelas kita. Tetapi, dari banyak kesempatan itu, hanya satu kali ada kamu. Dan itu sangat berharga bagiku. Entah dari mana keajaiban itu datang, aku merasa sangat dekat denganmu di kala itu. Di perjalanan menuju pantai, kamu menyanyikan sebuah lagu yang tak kutahu liriknya, kamu menatapku. Kamu tertawa, lucu sekali. Konyol. Tetapi itu benar-benar menyenangkan. Sesampainya di pantai, kamu menarikku ke tepi pantai menyentuh air. Ketika ombak datang, kamu menggandeng tanganku, mengajakku lari menjauhi ombak. Kita tertawa bersama. Membahagiakan.

 

Kemudian kita bermain bola pantai bersama teman-teman yang lain. Berlarian. Sangat susah berlari-lari di pasir pantai, tetapi riuhnya kegembiraan kita tidak bisa mengalahkan apa pun. Jatuhpun masih bisa tertawa. Bersenang-senang bersama teman-teman memang hiburan yang tidak bisa terbayarkan dengan apa pun, dan ada kamu. Rasanya hatiku benar-benar dipenuhi rasa senang kala itu. Setelah lelah bermain bola pantai, kita membelah semangka yang dibeli di perjalanan menuju pantai. Aku sangat doyan semangka. Tiba-tiba kamu menyuapkan cuilan semangka ke mulutku. Aku sempat ragu, tetapi aku melahapnya juga. Kemudian kita tersenyum bersama. Saling menatap. Itu benar-benar kesempatan yang tak akan kudapatkan lagi, rasanya.

 

Ke-tiga, lagu Fall For You-nya Secondhand Serenade. Aku suka sekali dengan lagu itu. Meskipun ada beberapa bait lirik lagunya yang tidak kuhafal, aku sering tiba-tiba menyanyikan lagu itu, di mana saja. Dan kamu, sering sekali mengikutiku menyanyikan lagu itu. Jadinya, kita bernyanyi bersama. Ah, aku suka sekali masa-masa seperti itu. Semoga kamu juga, ya?

 

Ke-empat, lagu Set Fire to The Rain-nya Adele. Akhir-akhir ini, kamu sering sekali menyanyikan lagu itu. Kamu hafal sekali dengan lirik-liriknya. Aku tidak hafal liriknya, jadi aku hanya mendengarmu menyanyi. Aku tidak pernah menyanyikan lagu ini bersamamu. Tetapi mendengarmu menyanyi saja, aku sudah merasa senang. Sangaaattt senang!

 

Ke-lima, permen lolipop. Aku tidak terlalu suka makan permen lolipop. Aku lebih suka dengan permen rasa mint. Suatu hari, saat kita sepakat bertemu di taman kota untuk mengerjakan tugas Bahasa Inggris, kamu membawa banyak sekali permen lolipop. Kamu membagikannya ke anak-anak kecil yang sedang bermain di taman kota. Mereka tampak senang sekali mendapatkan permen dengan warna yang beragam dan lucu itu. Ketika kita akan pulang setelah selesai mengerjakan tugas, kamu memberiku satu permen lolipop. Aku tertawa, kamu tersenyum dan aku menerimanya. Terima kasih. Namun sampai detik aku menuliskan ini, aku belum rela untuk memakan permen lolipop pemberianmu. Permen itu masih dengan manisnya bersandar di meja belajarku.