Semakin hari, Andra semakin menunjukkan semangat hidupnya dan aku sangat menyukai itu, Andra memang benar-benar gagah. Dan sepertinya ia sudah memiliki satu jadwal yang sangat terperinci dalam satu minggu ini. Fuih, sempurna sudah kekagumanku pada sosok seorang Andra. Benar-benar Andra yang perfect!
Aku terkejut, ketika Andra memboyongku pergi ke suatau tempat yang sangat indah, tempat yang beratapkan langit bertabur bintang. Sungguh begitu indah malam itu, bintang memancarkan sinarnya, bulan melengkungkan senyumnya, dan angin menemani setiap cercah sinar yang jatuh ke bumi dengan sentuhan lembutnya. Ditambah lagi dengan anggunnya tubuh Citra yang terbalut oleh gaun putih yang indah. Terlihat dari pancaran sinar mata Andra yang berbinar-binar mengungkapkan betapa besar kagumnya pada seorang Citra.
Mereka bercanda, bercengkrama, dan saling memanjakan ditengah jatuhnya taburan sinar bintang. Sepi yang terus tercipta oleh waktu, menambah anggunnya suasana di malam itu. Sungguh besar anugerah Tuhan. Hingga saat puncak tiba, Andra menggenggam erat tubuh sambil bersiap untuk memetik setiap jari-jariku dengan jarinya dan menciptakan rangkaian petikan yang begitu menawan. Terkagum dalam senyuman Citra menyaksikan kepiawaian pangerannya dalam memainkan gitar sambil mendengarkan satu lagu buah karyanya sendiri yang ia beri judul, "Napas Citraku."
***