5 Alasan Remaja Harus Berani Ngomongin Seks. Konteks Pendidikan Ya, Bukan Belajar Berhubungan Seks!

By Trinzi Mulamawitri, Jumat, 16 Maret 2018 | 12:40 WIB
Pelajaran seks itu penting buat remaja (Trinzi Mulamawitri)

Ia berkata bahwa pendidikan seksualitas memiliki tujuan utama untuk memberikan informasi kepada remaja agar menjadi berdaya dalam pergaulan sehingga bisa membuat keputusan yang bertanggung jawab untuk menjadi orang dewasa yang sehat secara seksualitas.

Peneliti lain, Fine dan McClelland, berkata bahwa siswa perlu ngobrol soal hasrat seksual agar bisa membangun persepsi dan tanggung jawab sebagai makhluk seksual.

Jadi pada dasarnya sebagai remaja, kita harus lebih berani ngomongin soal seks. Ini lima alasan remaja harus berani belajar soal seks.

(Baca juga: Berantas kekerasan terhadap perempuan, ini 4 tips dari Tatjana Saphira agar kita berani bicara)

Kadang ada problem di alat vital atau pertanyaan soal hasrat seksual yang kita tidak tahu itu sehat atau enggak. Semua karena kita malu ngomongin soal penyakit menular seksual atau pentingnya persetujuan atau consent.

Ketika akhirnya belajar soal seks, kita jadi tahu bahwa ternyata perilaku pacar selama ini kepada kita termasuk dalam pelecehan seksual. Atau kita jadi tahu kenapa menstruasi sering datang tidak teratur terutama saat remaja.

Enam puluh enam persen pemerkosaan di Indonesia terjadi saat seseorang berusia di bawah 18 tahun. Tapi hanya enam persen yang melapor ke pihak berwajib.

Ini terjadi karena korban: 1. Merasa malu, 2. Adanya kebiasaan menyalahkan korban (orang malah biasanya bertanya, “Emang pakai baju apa kok bisa sampai diperkosa?”), 3. Malah dianggap murahan.

Semua karena kita hidup di budaya yang tidak biasa memperbincangkan soal seks dengan sehat.

(Baca juga: cowok dilarang menangis dan konstruksi sosial gender yang enggak masuk akal)