Metode pengobatan terpaksa dengan pengangkatan ovarium untuk mencegah penyebaran. Gejala kanker ini antara lain nyeri panggul, sakit perut, kembung, penurunan nafsu makan, hingga masalah menstruasi.
(Baca juga: kisah inspiratif Lolyta, cewek pengidap kanker yang telah tiada)
Saluran tuba atau dikenal dengan tuba falopi adalah tempat melintasnya sperma menuju sel telur.
Daerah ini ternyata juga bisa terserang kanker, lho! Menurut The National Cancer Institute, kanker ini kerap ditemukan pada stadium lanjut sehingga angka harapan hidupnya rendah.
Orang yang terkena kanker tuba falopi umumnya enggak merasakan gejala awal atau tanda-tanda adanya sel kanker. Kanker ini memang jarang terjadi pada cewek.
Sayangnya, juga belum ada metode deteksi dini yang baik untuk bisa menemukan kanker ini sedini mungkin.
(Baca juga: 6 jenis kanker yang menyerang sistem reproduksi cewek)
Sel kanker bisa ditemukan di vagina. Kanker ini juga sangat jarang terjadi, tetapi bisa ditemukan sejak dini. Gejala kanker vagina umumnya adalah perdarahan dari vagina meski enggak sedang menstruasi.
Seperti kanker serviks, kanker vagina juga bisa disebabkan oleh infeksi HPV. Untuk itu, vaksin HPV sangat penting diberikan untuk mencegah berbagai kemungkinan terkena kanker pada sistem reproduksi.
(Baca juga: kisah Rachel Amanda melawan kanker tiroid)
Vulva adalah daerah luar yang mengelilingi vagina. National Cancer Institute mengungkapkan, kanker vulva biasanya ditemukan di bagian bibir vagina.
Sejumlah kasus kanker vulva juga dikaitkan dengan infeksi HPV. Menurut National Cancer Institute, kanker vulva biasanya terbentuk secara perlahan selama beberapa tahun.
Sel-sel yang abnormal itu mulanya dapat tumbuh di permukaan kulit vulva dalam waktu yang lama hingga akhirnya menjadi kanker.
Beberapa tanda munculnya kanker vulva ialah neoplasia intraepitel vulva atau adanya pertumbuhan sel prakanker, perdarahan, terdapat benjolan di vulva, dan terasa gatal. (Sumber: Dian Maharani / female.kompas.com)
(Baca juga: mitos tentang kanker payudara)