9 Mitos Tentang Otak yang Selama Ini Kita Tahu Ternyata Cuma Hoax

By Averina Lita, Jumat, 23 Februari 2018 | 07:30 WIB
9 Mitos Tentang Otak yang Selama Ini Kita Tahu Ternyata Cuma Hoax. Foto: dramabeans.com (Averina Lita)

Otak adalah organ tubuh yang berfungsi buat menyerap semua informasi yang kita terima sehari-hari. Tapi sayangnya, justru kita enggak tahu cukup informasi tentang otak. Sekalinya tahu pun, informasi itu cuma mitos yang enggak terbukti kebenarannya.

Termasuk 9 mitos tentang otak yang selama ini kita tahu dan ternyata cuma berikut ini.

Tahun 1907, psikolog terkenal William James mengatakan kalau kita cuma menggunakan sedikit bagian dari sumber mental dan fisik kita. Sayangnya ucapan ini disalahartikan oleh jurnalis, yang memberitakan kalau rata-rata orang cuma menggunakan 10 persen dari kapasitas mental.

Padahal hasil scan otak menunjukkan kalau kita menggunakan semua bagian dari otak dalam segala aktivitas, meski enggak semua bagian aktif secara bersamaan.

Karena itu kerusakan pada daerah manapun di otak—kayak struk—bisa menghasilkan efek signifikan pada mental dan perilaku seseorang.

Baca juga:

Negara Bagian Georgia di AS mendistribusikan CD musik klasik ke keluarga yang baru punya anak di tahun 1998, lengkap dengan pesan yang berharap kalau bayi mereka bisa menikmatinya dan tumbuh lebih pintar.

Anggapan kalau musik klasik bisa bikin tambah pintar ini lebih dikenal sebagai “Efek Mozart” dan dimulai dari penelitian tahun 1993 di University of California yang menunjukkan kalau 36 mahasiswa dapat nilai IQ lebih tinggi setelah mendengarkan musik Mozart.

Tapi penelitian yang dilakukan setelahnya enggak ada yang bisa mengulang hasil yang sama, tuh.