Seks kata yang tabu di Indonesia. Alhasil, pendidikan seks pun menjadi hal yang tabu. Padahal pendidikan seks itu penting banget untuk sudah mulai diajarkan bahkan sejak kita kecil, terlebih lagi saat kita remaja atau memasuki masa pubertas.
Kenapa? Kalau menurut Patricia Donovan dalam penelitiannya School-Based Sexuality Education: The Issues and Challenges; pendidikan seks memiliki tujuan utama untuk memberikan informasi kepada remaja agar menjadi berdaya dalam pergaulan sehingga bisa membuat keputusan yang bertanggung jawab untuk menjadi orang dewasa yang sehat secara seksualitas.
Bahkan menurut Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi., pendidikan seks sendiri sudah harus diberikan sebelum kita masuk usia pubertas (13 – 17 tahun).
Karena pendidikan seks itu mencakup paparan yang luas dan bisa banget jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Misalnya soal anggota tubuh dan alat kelamin.
“Sehingga saat anak memasuki pubertas dia sudah punya pemahaman yang baik tentang apa yang terjadi pada dirinya dan bagaimana mengatasinya. Seperti perempuan akan menstruasi dan laki-laki akan mengalami mimpi basah. Terangkan pada anak apa yang terjadi dan juga tentang tanggung jawab seksualnya," jelas Vera.
Dengan begitu, orang yang mengira kalau kita bisa hamil hanya gara-gara berenang, atau mitos lainnya, mungkin enggak akan terjadi.
Enggak akan ada lagi yang mengira kalau ciuman bisa bikin hamil dan enggak akan ada lagi cewek yang enggak tahu kalau dia punya klitoris atau menganggapnya sebagai benjolan berbahaya.
(Masih enggak yakin remaja itu butuh banget pendidikan seks? Baca di sini kenapa remaja perlu berani ngomongin seks dalam kontesk pendidikan bukan berhubungan seks ya!)
Ngomongin soal pendidikan seks memang susah. Banyak orang dewasa (orang tua atau guru) yang harusnya mengajarkan ini pada kita sejak anak-anak atau remaja, justru menganggapnya tabu.
Sehingga enggak perlu dibahas atau justru takut mengajakarkan atau membahasnya karena enggak tahu gimana caranya.
Dalam survei online yang dilakukan pada Maret 2017, dari 368 responden usia 13 – 22 tahun yang menganggap pendidikan seks itu penting,